Elon Musk, dari Usaha Rintisan hingga Kolonisasi Planet Mars
Berawal dari usaha rintisan dan mobil listrik, Elon Musk ingin melakukan kolonisasi planet Mars. Ia bermimpi, suatu saat manusia tak hanya tinggal tinggal di Bumi, tetapi juga di planet lain, menjadi spesies multiplanet.
Oleh
Andreas Maryoto
·4 menit baca
SpaceX, perusahaan penerbangan ruang angksa swasta yang dipimpin Elon Musk, telah sukses meluncurkan pesawat berawak Crew Dragon mencapai tujuannya, yaitu di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Setelah proyek kendaraan listrik, roket ulang alik, dan roket berdaya besar, Musk sukses membawa Dragon mengangkut manusia dan kargo ke stasiun yang berada di luar angkasa itu.
Kita mungkin bertanya, apa yang ada di pikiran Elon Musk? Apa pula yang hendak dituju?
Proyek Tesla yang menghasilkan kendaraan listrik mungkin masih dipahami publik. Proyek lain, yaitu kereta cepat bawah tanah (hyperloop) mungkin juga masih bisa dibayangkan masyarakat. Akan tetapi, sejumlah proyek lain membuat kita geleng-geleng kepala. Salah satunya adalah proyek roket dan kemudian wahana ulang alik yang membawa manusia dan kargo, yang menjadi pertanyaan beberapa orang. Proyek SpaceX sebagian telah sukses ketika Crew Dragon dengan dua awak berhasil mencapai wahana ISS.
Kita bisa menebak rencana SpaceX berikutnya berdasarkan proyek yang sudah dipublikasikan, yaitu Starship. Starship merupakan layanan untuk mereka yang ingin pergi berwisata ke orbit Bumi, Bulan, Mars, dan tempat-tempat di luar angkasa lainnya. Tidak hanya berhenti di ide itu saja, di proyek berikutnya, Elon Musk menawarkan kepada orang untuk hidup multiplanet. Orang bisa tinggal tidak hanya di Bumi.
Dalam beberapa tulisan yang muncul di media diketahui bahwa target Elon Musk dari SpaceX adalah melakukan kolonisasi planet Mars. Kelak orang tak perlu membayar mahal untuk berada di ruang angkasa atau planet lain. Ia sudah berniat pada beberapa tahun mendatang bisa mengirim kargo dan manusia ke Mars. Suatu saat, manusia bisa tinggal di multiplanet sehingga bisa disebut sebagai spesies multiplanet.
Oleh karena itu, orang kemudian penasaran dengan isi kepala Elon Musk. Di dalam buku berjudul Elon Musk: Tesla, SpaceX and the Quest for Fantastic Future disebutkan, Elon Musk adalah orang luar biasa dari Silicon Valley dengan ambisi besar untuk melakukan eksplorasi. Ia disebut membuat temuan-temuan kontemporer bagi Amerika. Elon Musk juga dianggap sebagai wirausaha yang menggunakan teknologi canggih.
National Geographic lima tahun lalu pernah mewawancarai penulis buku tersebut, yaitu Ashlee Vance, dan kemudian menurunkannya menjadi tulisan tentang Elon dengan judul ”Elon Musk, a Man of Impossible Dreams, Wants to Colonize Mars”. Memang tepat penyebutan dia sebagai manusia dengan mimpi yang (sepertinya) tak mungkin. Setidaknya dari kacamata orang kebanyakan, ide dia merupakan pikiran atau mimpi yang sepertinya tak mungkin dilakukan. Langkahnya juga mungkin tergolong aneh.
Elon Musk disebutkan sejak kecil memang memiliki sejumlah obsesi karena banyak membaca buku fiksi berbasis sains. Ia seperti mabuk dengan mimpi-mimpi setelah membaca buku-buku itu. Masa kecilnya agak bengal dan tak memiliki banyak teman. Ia mengalami perundungan pada masa kecil. Elon Musk tergolong penyendiri meski sebenarnya pada masa kecil sudah ada tanda-tanda bahwa ia istimewa.
Ia sebenarnya tak memahami banyak teknologi roket. Namun, kebiasaannya membaca menjadikannya cepat belajar dan mengetahui berbagai hal tentang roket dan ruang angkasa. Kegemaran membacanya itu menyebabkan belakangan ia kerap menceritakan cita-citanya yang aneh, seperti akan pensiun di Mars dan meninggal di sana.
Sebelum masuk ke teknologi roket, ia adalah seorang pendiri usaha rintisan pada tahun 1995. Salah satu yang terkenal adalah sistem pembayaran yang kemudian terkenal dengan nama PayPall. Ia menjalankan usaha rintisan itu di Los Angeles dengan mempekerjakan sejumlah karyawan. Dari sini kemudian ia mulai merealisasikan mimpi-mimpinya mulai dari mobil listrik (Tesla), kereta supercepat, hingga penjelajahan ruang angkasa.
Langkahnya tak selalu mulus. Pendanaan pun tak selamanya lancar. Elon Musk pernah mengalami kesulitan keuangan. Namun, bak mukjizat, ada saja penyelesaian masalah finansial ini. Idenya juga sempat didebat karena Mars tak mungkin ditinggali karena salah satu kutubnya sangat dingin.
Dengan enteng ia menjawab, Mars akan diubah seperti layaknya Bumi. Elon mengatakan, ia telah mempunyai ide untuk melakukan perubahan itu, salah satunya membanjiri Mars dengan karbon dioksida hingga terjadi pemanasan seperti fenomana pemanasan global di Bumi.
Melihat berbagai idenya, orang tak mudah menggolongkan Elon Musk sebagai apa dalam kategori pekerjaan ataupun profesi yang ada saat ini. Orang mungkin memasukkan ia sebagai wirausaha, penemu, dan inovator.
Akan tetapi, kategori itu tak cukup. Ia mungkin masuk ke dalam pekerjaan baru yang hadir di dunia, yaitu arsitek mimpi yang mempunyai ide sangat disruptif dan mengejutkan hingga sepertinya tak bisa diwujudkan.
Salah satu tulisan di laman The Federal menyebutkan, dalam pengertian yang lebih luas, Elon Musk mungkin tengah menulis ulang perihal sistem dan struktur inovasi. Pengertian inovasi versi dia sangat boleh jadi melampaui apa yang kita pikirkan selama ini.