Ladang Baru Industri Digital di Bisnis Layanan #DiRumahAja
Perputaran uang ekonomi #DiRumahAja akan semakin besar. Layanan teknologi digital apalagi yang memiliki prospek bagus dalam mendukung ekonomi #DiRumahAja?
Oleh
Andreas Maryoto
·4 menit baca
Pandemi bakal rampung dan tuntas dalam waktu lama. Sebuah kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga makin mendapat perhatian banyak orang. Inilah perputaran uang yang disebut ekonomi #DiRumahAja. Teknologi digital makin diandalkan untuk berbagai pekerjaan dan kegiatan ekonomi yang dilakukan di rumah. Bagaimana teknologi digital membuat industri itu makin efisien dan memudahkan?
Beberapa pekan lalu, World Economic Forum menyebutkan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ekonomi #DiRumahAja makin membesar. Perilaku konsumen dalam bekerja, belajar, bermain, berbelanja, dan lain-lain telah berubah drastis. Beberapa perusahaan teknologi yang sudah ada langsung menangguk untung dari fenomena ini hingga mereka kerepotan menangani order. Amazon merekrut 175.000 tenaga kerja karena order melimpah. Instacart, perusahaan ritel yang melayani pengantaran pada hari yang sama, mendapat order 10 kali lipat dibandingkan dengan kondisi normal.
Saham perusahaan teknologi untuk layanan konferensi virtual melonjak 58 persen saat saham perusahaan lain bertumbangan. Layanan pengaliran konten video Dinesy+ mendapat peningkatan pelanggan hingga 75 persen. Mereka juga mencatat jumlah pelanggan mencapai 50 juta dalam waktu lima bulan pertama mereka diluncurkan. Secara umum, layanan konten video telah menyalip jumlah pelanggan televisi kabel pada tahun lalu.
Pertanyaannya, layanan teknologi digital apalagi yang memiliki prospek bagus dalam mendukung ekonomi #DiRumahAja? Meski pembatasan dilonggarkan, aktivitas di seputar rumah tetap besar. Majalah Fast Company menyebutkan perubahan ini tak hanya dalam jangka pendek, tetapi juga bakal menjadi tren jangka panjang. Media ini malah menyebut sebagai realitas baru karena akan berpengaruh terhadap cara kerja masyarakat.
Oleh karena itu, berdasarkan data yang dikumpulkan perusahaan teknologi periklanan Taboola di laman CNBC, beberapa usaha yang bakal bersinar antara lain perbaikan rumah, produksi gim, kesehatan, alat dan produk untuk mempercantik diri, serta produk terkait hewan kesayangan. Secara umum, aktivitas yang sudah berjalan adalah berbelanja kebutuhan sehari-hari, memesan makanan, dan mencari hiburan yang makin bergantung pada teknologi digital. Kebergantungan konsumen pada aplikasi makin tinggi.
Perbaikan rumah tidak hanya berarti memperbaiki rumah yang rusak, tetapi juga menambah berbagai fasilitas yang menunjang karena aktivitas di rumah bertambah ataupun muncul aktivitas baru, seperti berkebun dan beternak. Kegiatan ini muncul karena ada kecenderungan warga ingin memenuhi kebutuhan sendiri sumber pangan.
Perusahaan yang menunjang fenomena ini mengalami peningkatan kinerja. Saham perusahaan Home Depot di Amerika Serikat meningkat 4,21 persen, sementara pencarian di Google tentang hal itu meningkat tajam. Laman-laman yang berhubungan dengan kebutuhan itu juga mengalami peningkatan kunjungan hingga 245 persen. Usaha rintisan juga akan makin banyak ikut meraup peluang dengan menawarkan layanan berbasis teknologi.
Beberapa usaha rintisan yang akan makin membesar adalah layanan kesehatan daring, pelatihan olahraga secara daring, layanan jasa-jasa kerumahtanggaan, seperti perbaikan fasilitas, penambahan fasilitas di rumah, akses internet, layanan pendidikan, buku audio, buku digital, dan olahraga daring. Saatnya usaha rintisan masuk ke bisnis ini karena sekalipun pandemi berakhir, ekonomi #DiRumahAja bakal tetap menggunakan berbagai layanan tersebut.
Saat memasuki bisnis di rumah ini penyedia layanan perlu membuat suatu pengalaman yang berkesan agar konsumen memahami penggunaannya dan terus mengonsumsi. Konsumen akan bertahan di layanan dan merek tertentu ketika bisa merasakan dan mengalami secara nyaman serta merek memiliki kredibilitas layanan yang baik. Cepat atau lambat fenomena ini akan mengubah cara berbisnis secara umum. Mereka yang cerdas dan menggunakan waktu seperti sekarang ini sebagai peluang untuk berinovasi, akan menemukan arah baru dalam berbisnis.
Meski demikian juga diingatkan, para pemain lama yang lengah sangat mungkin bisa tumbang ketika pemain baru masuk dengan layanan prima disertai inovasi meski di bisnis yang sama. Pemain lama yang bersuara dan bekerja dengan model lama bakal tumbang oleh pemain baru yang melihat peluang dan melakukan inovasi secara radikal.
Mereka bakal lebih lincah dan sigap mendekati pasar dibandingkan dengan para pemain lama. Perusahaan perlu berlomba untuk menyediakan produk dan layanan yang sangat bagus pada masa-masa penuh tekanan ini. Mereka bakal dikenang bukan hanya untuk saat ini, melainkan hingga masa setelah pandemi. Usaha rintisan sangat mungkin lebih ulet dan inovatif daripada para pemain lama.