Bentrokan tentara India-China mengingatkan tentang bahaya sengketa perbatasan negara yang tak terselesaikan. Isu ini akan selalu jadi bola panas di kawasan.
Oleh
Editor Kompas
·3 menit baca
Bentrokan tentara India-China mengingatkan tentang bahaya sengketa perbatasan negara yang tak terselesaikan. Isu ini akan selalu jadi bola panas di kawasan.
Sebanyak 20 tentara India tewas dalam bentrokan fisik dengan tentara China di Lembah Galwan, antara Ladakh (India) dan Aksai Chin (China), wilayah perbatasan kedua negara, Senin (15/6/2020) malam. China tak mengungkapkan apakah ada korban jiwa tentara mereka dalam insiden itu. Konflik India-China terkait sengketa perbatasan telah berlangsung puluhan tahun. Namun, insiden pada Senin malam itu adalah yang paling mematikan dalam 45 tahun terakhir.
Cukup melegakan bahwa, seperti diberitakan harian ini, Kamis (18/6/2020), kedua negara menginginkan perdamaian di tengah sengketa wilayah tersebut. Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar berbicara dengan Menlu China Wang Yi dan sepakat untuk tidak mengambil langkah yang dapat mengeskalasi perselisihan. Keduanya juga sepakat memastikan perdamaian dan stabilitas di perbatasan.
Pembicaraan Jaishankar dengan Wang ditindaklanjuti pertemuan dua pejabat senior militer kedua negara, Kamis kemarin. Dari pembicaraan pada level pejabat senior, situasi tampak terkendali dan seolah akan baik-baik saja. Namun, tidak demikian pada level prajurit di lapangan. Pola seperti itu terjadi lebih dari sebulan terakhir. Mei lalu, perkelahian tentara India-China pecah dua kali, di dekat Danau Pangong (Ladakh) dan di Naku La di Sikkim, 1.200 kilometer tenggara Ladakh. Pembicaraan dan pertemuan antarpejabat kedua negara berlangsung, termasuk pengumuman pada 9 dan 13 Juni lalu soal penarikan pasukan. Namun, pada 15 Juni, perkelahian pecah lagi, bahkan menelan korban jiwa.
Titik-titik lokasi bentrokan antara tentara India dan China itu terjadi di sepanjang 3.380 kilometer Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control), yang membelah kedua negara, hasil kesepakatan pascaperang tahun 1962. Wilayah perbatasan India-China, dengan garis perbatasan tak bertanda terpanjang di dunia—4.056 kilometer—menyimpan titik-titik rawan dan sensitif. Ribuan tentara kedua negara ditempatkan di wilayah perbatasan itu. Pada 1996 dan 2013, India-China telah menyepakati larangan militerisasi dan penggunaan senjata di zona perbatasan. Namun, perkelahian dengan batang besi dan pentungan, seperti terjadi Senin lalu, tak kalah mematikan.
Krisis India-China terakhir ini berlangsung setelah, bulan lalu, India membangun jalan penghubung Himalaya sepanjang 80 kilometer di Ladakh timur. Dalam gambar lebih besar, konflik itu juga terjadi di tengah semakin besarnya pengaruh politik dan ekonomi China di negara tetangga India, seperti Pakistan, Nepal, Bhutan, Bangladesh, dan Sri Lanka.
Konflik perbatasan India-China hanya salah satu dari beberapa konflik perbatasan di kawasan itu. India-Nepal bersengketa di beberapa area, begitu juga India-Pakistan di wilayah Kashmir. Dibutuhkan sikap menahan diri dan kemampuan ekstra mengelola potensi konflik agar sengketa perbatasan itu tak menjadi bola panas konflik di kawasan.