logo Kompas.id
OpiniKorona dan Statistik Kepanikan
Iklan

Korona dan Statistik Kepanikan

Kalau saja media terus-menerus melaporkan data statistik kematian pneumonia setiap hari atau data 300 orang meninggal per hari akibat TBC, pasti masyarakat panik dan menuntut lockdown.

Oleh
Ratna Megawangi
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/i9nikZVHS2fo9cWK2UeHs-XbsNo=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F000_1Q48I4_1585044314.jpg
AFP/JUSTIN TALLIS

Sebuah gambar menunjukkan Gedung Parlemen (kiri) di ujung Westminster Bridge yang kosong dengan satu pejalan kaki di trotoar London tengah pada pagi hari 24 Maret 2020 setelah Inggris memerintahkan penguncian untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

Dr Neil Ferguson dari Imperial College, London, adalah seorang epidemiologis yang sekarang dikenal sebagai ”Profesor Lockdown”. Pada pertengahan Maret lalu, Ferguson mengumumkan hasil prediksi model matematika angka kematian Covid-19 di Inggris yang menimbulkan kepanikan masyarakat.

Menurut dia, apabila Inggris tidak melakukan lockdown, angka kematian bisa mencapai 510.000 orang. Kedudukannya sebagai Kepala Department of Infectious Disease Epidemiology School of Public Health tentunya mudah dipercaya publik karena pernyataan seorang saintis.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000