Pandemi Covid-19 melahirkan berbagai masalah baru bagi kehidupan umat manusia. Selain jatuhnya korban manusia, roda ekonomi terpaksa berjalan pelan, PHK terjadi di berbagai sektor industri, dan ledakan pengangguran muncul di mana-mana.
Akibatnya, banyak orang kesusahan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ini memberi pelajaran bahwa krisis apa pun bisa terjadi sewaktu-waktu dan belum tentu kita siap menghadapi dan menangani akibatnya.
Oleh karena itu, persiapan seseorang dalam mengarungi kehidupan harus terencana dengan baik, dari lahir sampai meninggal. Artinya, kita harus siap menghadapi kemungkinan terjelek dalam menjalani kehidupan ini dengan menyiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin. Idealnya, sewaktu masih muda kita masih bisa menikmati kesenangan, semasa tua menjadi kaya raya, dan saat meninggal bisa masuk surga.
Melek keuangan
Salah satu bekal yang perlu dimiliki seseorang dalam menjalani kehidupan adalah kemampuan untuk mengelola keuangannya. Melek keuangan sudah menjadi suatu keterampilan mutlak bagi seseorang untuk menjalani kehidupan dalam jangka panjang. Secara garis besar, seseorang dikatakan melek keuangan apabila mengetahui dan mengerti berbagai jenis produk dan jasa keuangan serta memahami manfaat dan risikonya.
Melek keuangan sangat berkaitan erat dengan aktivitas kehidupan sehari-hari kita. Itu mulai dari membeli makanan sehari-hari, pendidikan, pakaian, sampai rumah dan investasi.
Dengan kemampuan melek keuangan yang mumpuni, seseorang bisa memilih produk dan jasa keuangan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya:
• Membeli kebutuhan pokok di pasar atau di supermarket tidak harus selalu memakai uang tunai, tetapi bisa menggunakan e-money, kartu debet, atau kartu kredit.
• Melindungi rumah dan mobil dari berbagai risiko kebakaran ataupun pencurian bisa membeli produk asuransi.
• Membeli rumah dengan kemampuan dana yang terbatas bisa memanfaatkan kredit pemilikan rumah dari bank.
• Kelangsungan hidup di hari tua tidak akan terganggu apabila seseorang telah memiliki program dana pensiun.
• Keinginan untuk menumbuhkan aset dan kekayaan dapat dilakukan melalui berbagai investasi pada saham, reksadana, logam mulia, dan properti. Jangan pula tertarik pada investasi bodong yang menawarkan imbal hasil yang tidak masuk akal.
Semua itu hanya bisa dilakukan dengan baik apabila seseorang sudah melek keuangan. Sayang sekali Indeks Literasi Keuangan berdasarkan hasil survei OJK pada tahun 2019 menunjukkan angka 38,03 persen. Artinya, hanya 38 orang dari setiap 100 penduduk di Indonesia yang memahami dengan baik produk dan jasa keuangan serta bagaimana menggunakannya. Sisanya, yang 62 orang, belum sepenuhnya melek keuangan sehingga sangat rentan terhadap tawaran investasi bodong ataupun kesulitan dalam mengakses lembaga keuangan.
Mandiri finansial
Kemampuan melek keuangan yang mumpuni dapat dijadikan bekal untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dan terukur. Perencanaan keuangan sangat penting guna memastikan bahwa segala kebutuhan hidup manusia dapat dipenuhi dalam jangka panjang.
Sukses tidaknya manusia menjalani kehidupan yang sejahtera akan sangat bergantung pula pada kemampuan mengelola keuangannya dengan bijak. Oleh karena itu, perencanaan keuangan sejak dari usia dini sudah harus diperkenalkan kepada anak-anak.
Contoh perencanaan keuangan:
1. Mulai dari kecil harus dibiasakan menabung. Uang jajan yang diterima tidak selalu dihabiskan untuk membeli sesuatu.
2. Membeli suatu barang tidak lagi berdasarkan atas keinginan semata-mata, tetapi atas dasar suatu prioritas kebutuhan.
3. Meminjam uang untuk keperluan yang konsumtif harus dihindari sebisa mungkin karena akan mengarahkan kita ke pola hidup yang mungkin tidak sesuai dengan kemampuan kita.
4. Berinvestasi untuk menjamin kelangsungan hidup masa depan yang lebih baik.
5. Menyiapkan dana darurat sejak awal guna menghadapi ketidakpastian yang bisa datang secara tiba-tiba.
Perilaku yang mengarah kepada kemandirian secara finansial perlu ditanamkan dan dimiliki oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan. Dengan kemandirian finansial ini diharapkan seseorang bisa membuat perencanaan keuangan yang baik, untuk kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga irama kehidupan yang nyaman dapat dinikmati terus tanpa terbebani dengan masalah keuangan.
Selain itu, dengan kemandirian finansial yang mumpuni, seseorang tidak akan takut menghadapi masalah keuangan yang serius apabila, misalnya, tiba-tiba terkena PHK atau harus kehilangan pekerjaan. Mereka akan mampu mengatasi tekanan tersebut karena memiliki cukup tabungan untuk menghadapi keadaan darurat seperti itu.
Orang tersebut juga tidak akan takut seandainya tidak bisa lagi bekerja secara permanen karena sesuatu sebab. Ini dikarenakan ia telah memiliki investasi jangka panjang yang dapat menghasilkan uang secara reguler.
Ke depan, kita berharap semua orang bisa menjadi melek keuangan sejak dari usia muda sehingga memiliki kemampuan untuk bijak membuat keputusan keuangan. Itu penting dalam hal seseorang membeli dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya.
Semakin banyak orang yang melek keuangan, semakin mudah mereka menjadi insan manusia yang mandiri secara finansial. Semakin bertambahnya masyarakat yang mandiri secara finansial akan mendukung terciptanya masyarakat yang makmur dan sejahtera.