Trump tak berhenti menyepelekan Covid-19, termasuk menyerang Anthony Fauci, ahli virus AS. Trump pernah menyebut Fauci tidak berkinerja.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Virus korona penyebab penyakit Covid-19 sedang menguji Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Mayoritas warga ingin kesehatan Presiden Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump segera pulih.
Dukungan kesembuhan juga bermunculan, termasuk dari pesaingnya, Joe Biden. Trump harus sehat. Masih ada dua debat, 15 Oktober dan 22 Oktober 2020, menjelang pemilu 3 November 2020. Hanya saja, ada kebingungan apakah debat kedua bisa dijalankan. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan orang yang terserang virus korona agar tetap berada di rumah selama 14 hari. Trump terserang virus korona pada 2 Oktober.
Trump menyatakan kondisinya membaik dan bahagia menyambut dukungan terhadap kesehatannya, termasuk dari Presiden China Xi Jinping. Dokter Gedung Putih, Sean P Conley, menyatakan Trump tidak lagi memakai ventilator.
Biden siap menerima apa pun keputusan tentang kelanjutan debat. Komisi Debat Kepresidenan AS belum memutuskan perihal debat berikutnya. Komisi sejauh ini hanya menyebutkan perubahan pola debat, antara lain mematikan mikrofon jika salah satu capres sedang berbicara. Hal ini mencegah penampilan debat pertama pada 29 September lalu. Terjadi gangguan setiap kali lawan bicara sedang berbicara.
Chris Wallace, moderator debat, menyatakan Trump bertanggung jawab pada gangguan itu karena lebih sering menyela Biden. Opini publik AS juga menyatakan Trump sebagai pihak yang membuat risi. Harian The New York Times, edisi 30 September, menuliskan debat itu mencengangkan dunia.
Orang dekat Trump, seperti diberitakan USA Today, 2 Oktober, menyatakan kiranya Trump bisa segera kembali berdebat. Trump dan kubunya berkarakter kukuh dan percaya diri, bisa nyeletuk entah punya dasar atau tidak. Persis seperti yang diingatkan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, debat Trump-Biden tidak perlu karena Trump akan bertindak asal omong. Senator Ted Cruz, misalnya, tanpa sungkan menyebutkan Trump tampil baik saat menghadapi Biden.
Trump bicara asal-asalan tentang Covid-19, di antaranya dia katakan vaksin segera tersedia menjelang pemilu. Hal ini membuat risi pihak industri farmasi AS, diwakili Presiden BIO Michelle McMurry-Heath. ”Kami tidak membiarkan keadaan yang tidak transparan tentang proses pengembangan vaksin,” kata McMurry-Heath. Pemimpin Umum Pfizer, Albert Bourla, juga menyatakan agar vaksin jangan dipolitisasi.
Trump tak berhenti menyepelekan Covid-19, termasuk menyerang Anthony Fauci, ahli virus AS. Trump pernah menyebut Fauci tidak berkinerja. Namun, Biden menyatakan warga AS hanya 4 persen dari total penduduk dunia, tetapi menyumbang 20 persen pada kematian akibat Covid-19.
Diduga kuat, Trump tidak akan mengubah perangai. Jajak pendapat menunjukkan keberpihakan kepada Biden. Trauma kekalahan Hillary Clinton, meski unggul dalam jajak pendapat, masih menghantui. Hal yang bisa dinantikan, penampilan debat diduga tetap unik. Fenomena ”asal omong” sulit dihindarkan. Trump mudah bicara soal apa saja dan tak risi.