logo Kompas.id
OpiniBukan Rumah bagi Terorisme
Iklan

Bukan Rumah bagi Terorisme

Aksi terorisme, termasuk yang terjadi di Sigi, bukanlah perang suku atau perang agama. Terorisme adalah paham kriminal. Siapa pun bisa menjadi korbannya. Aparat tidak mungkin melawan sendiri tanpa dukungan masyarakat.

Oleh
REDAKSI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YZNPBW-qc4wyXyxr8NhS4pCRcbQ=/1024x552/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201130_175544_1606733970.jpg
SEKRETARIAT PRESIDEN

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11/020), atau tiga hari pascaaksi terorisme biadab yang terjadi di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020).

”Salus populi suprema lex esto”. Pepatah dalam bahasa Latin itu berarti keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Adagium tersebut kini populer di negeri ini.

Pepatah yang dilontarkan filsuf Romawi, Marcus Tullius Cicero (106-43 SM), itu  bermakna dalam, lalu kian dipopulerkan oleh filsuf asal Inggris, Thomas Hobbes (1588- 1679) dan John Locke (1632-1704), serta Baruch Benedict de Spinoza (1632-1677), filsuf asal Portugis. Penyelenggara negara, apa pun bentuk negaranya, harus mengutamakan keselamatan rakyat. Tanpa rakyat, tiada lagi negara.

Editor:
kompascetak
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000