Pada 2021 kita wajib memprioritaskan dan membangun kapasitas nasional melalui inisiatif baru, misalnya melibatkan kelompok pemuda serta memperkuat dan memperluas kemitraan dengan masyarakat sipil dan sektor swasta.
Oleh
FX WIKAN INDRARTO
·4 menit baca
Tahun 2020 adalah tahun yang menghancurkan bagi kemajuan kesehatan global. Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, dengan cepat muncul sebagai salah satu pembunuh utama. Saat ini, layanan kesehatan di semua wilayah sedang berjuang mengatasi dan memberikan layanan medis bagi banyak orang.
Pada 2021 ini, semua negara di seluruh dunia masih harus terus memerangi Covid-19, memperkuat kesiapsiagaan menghadapi pandemi, dan keadaan darurat lainnya.
Sepuluh langkah
Berikut 10 langkah global yang harus dilakukan untuk mempertahankan derajat kesehatan warga dunia. Pertama, membangun solidaritas global untuk keamanan kesehatan (health security). Semua pihak harus bekerja sama meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi pandemi dan keadaan darurat kesehatan. Di atas segalanya, pandemi ini telah menunjukkan kepada kita berulang kali, tak ada seorang pun yang aman sampai semua orang aman (no one is safe until everyone is safe).
Salah satu hal penting adalah mendirikan Bio Bank, yaitu sebuah sistem global dalam berbagi bahan patogen dan sampel klinis untuk memfasilitasi penelitian serta pengembangan vaksin dan obat yang aman dan efektif.
Kedua, mempercepat akses untuk tes, obat, dan vaksin. Target 2021 di antaranya pendistribusian 2 miliar dosis vaksin, layanan medis untuk 245 juta pasien rawat inap, tes screening untuk 500 juta orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah, serta memperkuat sistem kesehatan yang dibutuhkan untuk mendukung mereka.
Salah satu pelajaran paling jelas dari pandemi Covid-19 adalah konsekuensi buruk kalau mengabaikan sistem layanan kesehatan.
Ketiga, meningkatkan kesehatan untuk semua (health for all). Salah satu pelajaran paling jelas dari pandemi Covid-19 adalah konsekuensi buruk kalau mengabaikan sistem layanan kesehatan.
Pada 2021, setiap negara wajib memperkuat sistem sehingga selain dapat menanggapi ganasnya Covid-19, masih tetap mampu memberikan semua layanan kesehatan penting yang diperlukan untuk menjaga kesehatan warga masyarakat dari segala usia, berlokasi dekat dengan rumah, dan tanpa risiko finansial yang menyebabkan jatuh miskin.
Keempat, mengatasi kesenjangan kesehatan (health inequities). Pada 2021, semua warga global wajib membangun komitmen internasional untuk memajukan cakupan kesehatan semesta (universal health coverage/UHC) dan menangani faktor penentu derajat kesehatan yang lebih luas.
Diperlukan program untuk mengatasi ketidaksetaraan layanan kesehatan karena pengaruh tingkat pendapatan, jenis kelamin, etnis, tempat tinggal di daerah pedesaan terpencil atau daerah perkotaan yang tertinggal, tingkat pendidikan, kondisi pekerjaan, dan bahkan disabilitas.
Kelima, memprioritaskan sains dan data. WHO akan memantau dan mengevaluasi perkembangan sains dan bukti ilmiah terbaru seputar Covid-19. Dengan demikian, akan terwujud rekomendasi untuk tenaga medis yang berbasis bukti terbaik, dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Rekomendasi tersebut mencakup berbagai masalah medis secara lengkap dari A sampai Z, yaitu mulai dari alzheimer hingga zika.
Keenam, revitalisasi upaya penanggulangan penyakit menular dan mengakhiri wabah polio, HIV, tuberkulosis dan malaria, serta mencegah epidemi penyakit seperti campak dan demam kuning. Pandemi Covid-19 telah menghentikan sebagian besar upaya besar ini pada awal 2020.
Pada 2021 diperlukan bantuan untuk beberapa negara dalam mendapatkan vaksin polio dan penyakit lain untuk orang yang belum divaksin selama pandemi Covid-19. Program vaksinasi baru adalah upaya meningkatkan akses ke vaksin HPV sebagai bagian dari upaya global baru untuk mengakhiri kanker serviks yang diluncurkan 2020. Pada tahap menengah akan ditingkatkan upaya memberantas AIDS, tuberkulosis, malaria, dan hepatitis pada 2030.
Ketujuh, memerangi resistensi obat. Upaya global mengakhiri penyakit menular hanya akan berhasil jika kita memiliki obat efektif untuk mematikan kuman penyebab.
Kolaborasi dalam ”One Health” antara WHO, FAO, dan OIE dengan semua sektor, melestarikan obat antimikroba dan memastikan bahwa resistensi antimikroba diperhitungkan dalam penguatan sistem kesehatan nasional di negara mana pun.
Kedelapan, mencegah dan mengobati penyakit tak menular (non-communicable diseases/NCD) yang bertanggung jawab atas tujuh dari 10 penyebab kematian teratas pada 2019 dan sangat rentan Covid-19. Program screening dan pengobatan NCD, terutama untuk kanker, diabetes, dan penyakit jantung, pada 2021 seharusnya bisa diakses semua orang, disertai kampanye untuk bantu 100 juta orang berhenti merokok.
Lingkungan dan solidaritas
Kesembilan, membangun kembali dunia dengan lebih baik, lebih hijau, dan lebih sehat. Manifesto Pemulihan Sehat (Healthy Recovery from Covid-19) dengan tujuan untuk mengatasi perubahan iklim, mengurangi polusi, dan meningkatkan kualitas udara dapat memainkan peran utama dalam mewujudkan ini.
Kesepuluh, bertindak dalam solidaritas. Salah satu prinsip utama selama perang melawan Covid-19 adalah perlunya solidaritas yang lebih besar, baik antarnegara, lembaga, komunitas, maupun antarindividu, untuk menutup celah (the cracks) pertahanan kita, tempat virus masuk dan berkembang.
Pada 2021, kita wajib memprioritaskan dan membangun kapasitas nasional melalui inisiatif baru, misalnya melibatkan kelompok pemuda, memperkuat dan memperluas kemitraan dengan masyarakat sipil dan sektor swasta, termasuk melalui kolaborasi ilmiah baru antarcabang ilmu, selain kedokteran dan kesehatan. Sudahkah kita bijak memilih langkah yang sehat, cepat, dan tepat pada 2021?
(FX Wikan Indrarto, Dokter Spesialis Anak di RS Panti Rapih; Lektor di FK UKDW Yogyakarta)