Tantangan Besar Kesehatan

INDONESIAN PRESIDENTIAL PALACE / AFP

Pekerja menurunkan muatan berisi 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari China di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Desember 2020.

Arah kebijakan luar negeri sebuah bangsa harus bersesuaian dengan kepentingan nasionalnya. Kebijakan itu mesti mendukung upaya mencapai tujuan bersama.

Diberitakan Kompas, 7 Januari 2021, ada lima prioritas diplomasi Indonesia pada 2021. Kelimanya ialah membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional; mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan hijau atau pembangunan berkelanjutan; memperkuat sistem perlindungan warga negara Indonesia; berkontribusi memajukan berbagai isu kawasan dan dunia; serta menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Republik Indonesia.

Prioritas ini tentu tak muncul begitu saja, tetapi berangkat dari tantangan yang dihadapi Indonesia. Meskipun demikian, perhatian khusus perlu kiranya diberikan pada prioritas pertama, yakni membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional.

Tahun lalu, pandemi Covid-19 memberikan pukulan berat bagi negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Covid-19 meremukkan layanan kesehatan. Klinik dan rumah sakit penuh, tenaga medis gugur. Covid-19 juga menghancurkan perekonomian. Negara-negara mencatat pertumbuhan minus. Pengangguran meningkat, jumlah orang miskin bertambah.

KOMPAS/KRIS MADA

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memaparkan capaian diplomasi Indonesia 2020 dan prioritas diplomasi Indonesia 2021 dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri 2021, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia Selaras dengan Tantangan

Pandemi mengingatkan Indonesia dan sejumlah negara lain bahwa layanan serta sistem kesehatan yang mumpuni berperan krusial bagi sebuah bangsa. Layanan kesehatan di lini pertama berkontribusi besar dalam menghadapi pandemi. Layanan kesehatan lini pertama yang buruk menyebabkan daya tahan masyarakat menghadapi pandemi lemah.

Selain itu, pandemi juga menunjukkan betapa penting kemandirian di sektor kesehatan. Kemampuan sebuah negara menyediakan obat-obatan dan alat kesehatan secara mandiri tak dapat ditawar-tawar lagi. Ketika pandemi Covid-19 melanda, terjadi persaingan antarnegara untuk mendapatkan berbagai produk terkait kesehatan. Maka, tepat kiranya Kementerian Luar Negeri Indonesia menempatkan pembangunan kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional sebagai prioritas diplomasi tahun 2021.

KEMENLU RI

Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Menlu Retno LP Marsudi, dan Menteri BUMN Erick Tohir berfoto bersama seusai melakukan pertemuan bilateral yang, antara lain, membahas pengembangan vaksin dan kerja sama ekonomi kedua negara, 20 Agustus 2020, di Hainan, China.

Baca juga: 108 Juta Vaksin Covid-19 Gratis Diupayakan Melalui Fasilitas Covax

Perlu kita pahami bersama, pandemi besar kemungkinan belum akan berakhir pada 2021 sehingga segenap komponen, termasuk kekuatan luar negeri RI, harus bahu-membahu membangun ketahanan kesehatan. Tes, pelacakan, dan penanganan pasien hanya bisa dijalankan secara baik jika Indonesia memiliki kemampuan yang terus meningkat di bidang kesehatan.

Tahun 2021 penuh tantangan karena pandemi masih mendera. Dukungan kerja sama luar negeri sangat diperlukan guna membantu Indonesia dalam menciptakan ketahanan kesehatan nasional yang terus membaik.