logo Kompas.id
OpiniPolitik Identitas dan...
Iklan

Politik Identitas dan Kemunduran Demokrasi

Membangun kemenangan melalui politik identitas berbalut ujaran kebencian hanya akan melahirkan polarisasi politik yang dampaknya akan tetap berlangsung jauh setelah pemilu berakhir.

Oleh
WIJAYANTO
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HicgTqlgaZB-DFluUUinrnyTx3g=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F45f303c3-2c5d-4365-90e6-55cf910a6c3a_jpg.jpg
AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS

Pengunjuk rasa memanjat tugu Monumen Perdamaian di depan Gedung Capitol, Washington, Amerika Serikat, saat bersamaan digelar sidang Kongres AS. Sidang mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden, yang berarti juga mengukuhkan kekalahan Trump.

Kemunduran di Amerika seharusnya tidak mengejutkan kita.” Demikian tulis Pippa Noris, dosen perbandingan politik dari Universitas Harvard, pada Foreign Affairs,7 Januari 2021. Melalui tulisan itu, dia sekaligus mengomentari kerusuhan yang terjadi di Capitoll Hill sehari sebelumnya, di mana para pendukung Trump mengepung gedung itu dan mencoba menghentikan prosesi sertifikasi kemenangan Joe Biden sebagai presiden terpilih.

Bagi Noris, pada masyarakat dengan polarisasi yang telah begitu tajam karena pemilu yang berbalut politik identitas dan ujaran kebencian, aksi massa itu mudah diduga akan terjadi. Inilah salah satu masalah krusial yang menyebabkan kemunduran demokrasi di negeri kampiun demokrasi itu.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000