Menguatkan Bangunan Koperasi

ARSI{P KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kanan) memerhatikan biji kopi arabika Gayo di Koperasi Baitul Qiradh Baburayyan, Takengon, Aceh Tengah, 17 Juni 2021.

Koperasi belum menjadi soko guru ekonomi Indonesia, terlihat dari rendahnya partisipasi masyarakat dan sumbangannya pada perekonomian.

Cikal bakal koperasi di Indonesia sudah ada sejak akhir abad ke-19 dan 12 Juli 1947 ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia dalam kongres pertama koperasi. Meski demikian, koperasi belum memberikan sumbangan nyata pada perekonomian dan dalam membantu perekonomian rakyat, seperti cita-cita Mohammad Hatta, Bapak Koperasi Indonesia.

Saat ini, sumbangan koperasi terhadap perekonomian nasional adalah 5,2 persen dengan jumlah sekitar 123.000 unit koperasi dan 25 juta anggota. Jumlah itu terhitung kecil dibandingkan dengan sumbangan UMKM sebesar 60 persen lebih.

Koperasi sangat ideal menjadi salah satu tiang perekonomian Indonesia. Sebagai bentuk usaha yang menghimpun yang kecil-kecil menjadi satu kekuatan bersama berasaskan kekeluargaan dan tolong-menolong, kegiatan koperasi menjadi tanggung jawab bersama untuk kesejahteraan anggota.

KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI

Suasana kandang sapi milik koperasi petani di Desa Sei Mencirim, Deli Serdang, Sumatera Utara, 26 Juni 2021.

Baca juga: Berbagai Tantangan Hadang Koperasi

Dengan prinsip itu, koperasi mengajarkan anggotanya punya kesadaran harga diri dan percaya diri karena setiap anggota memiliki satu suara dalam menentukan bagaimana jalannya koperasi.

Pada dasarnya pengembangan koperasi harus memperhatikan sedikitnya tiga hal, yaitu menghimpun orang-orang ke dalam koperasi, menentukan kegiatan yang memberikan manfaat bagi anggota, dan ada manajemen, termasuk pengawasannya.

Dari tiga hal tersebut, koperasi kita masih lemah dalam manajemen, termasuk pengawasan melalui rapat anggota. Ada koperasi yang berhasil mengembangkan usaha dengan perputaran bernilai ratusan miliar rupiah. Namun, catatan keberhasilan itu baru sebagian kecil. Mayoritas belum mencapai keadaan dapat tumbuh berkelanjutan dan menjadi besar.

Apabila dikelola baik, koperasi dapat tumbuh menjadi raksasa ekonomi. Credit Agricole Group di Perancis, sebagai koperasi terbesar, membukukan pendapatan 103 miliar dollar AS. Banyak dari koperasi besar dunia berada di negara dengan sistem ekonomi kapitalis dan bergerak dalam bidang pertanian, peternakan, kehutanan, ritel, dan simpan-pinjam.

albertus.prahasta

-

Baca juga: Teten Masduki: Koperasi Dibutuhkan Masyarakat

Kementerian Koperasi dan UKM telah menyusun strategi transformasi koperasi. Menurut rencana, koperasi modern nantinya akan bergerak, antara lain, pada bidang yang memiliki nilai ungkit tinggi, terutama pertanian, perikanan, perkebunan, dan pariwisata. Koperasi tersebut akan bekerja terintegrasi dari hulu hingga hilir, saling bergabung memperkuat permodalan, dan melakukan digitalisasi sistem.

Pandemi Covid-19 harus menjadi momentum mengakselerasi pengembangan koperasi. Kebersamaan dan saling tolong yang menjadi norma baru adalah tempat subur bagi koperasi berkembang. Karena itu, kita ingin transformasi yang dirancang Kemenkop dan UKM dapat mewujud sehingga meningkatkan peran koperasi pada perekonomian negara, menyejahterakan anggotanya, serta menjadi penyeimbang pemain ekonomi nasional mencapai masyarakat adil dan makmur.