Sindrom Ramsay Hunt, Belajar dari Kasus Justin Bieber
Sindrom Ramsay Hunt seperti yang diderita Justin Bieber bukan merupakan penyakit menular. Karena penyakit ini dikaitkan dengan riwayat cacar air, maka vaksin cacar air merupakan salah satu upaya pencegahannya.
Oleh
ABDUL GOFIR
·4 menit baca
Justin Bieber membatalkan rencana manggung di Jakarta akhir tahun ini karena alasan sakit yang dideritanya. Munculnya kelumpuhan wajah sesisi menjadi salah satu alasan Bieber membatalkan konser tur musik di Ibu Kota.
Kelumpuhan otot wajah Bieber tersebut diakibatkan oleh virus cacar air atau varisela, dikenal sebagai sindrom Ramsay Hunt. Apa tanda dan gejalanya? Bagaimana perjalanan penyakitnya? Juga, bagaimana upaya kita menghindari penyakit ini?
Sindrom Ramsay Hunt (SRH) merupakan gangguan neurologis langka yang ditandai dengan kelumpuhan saraf wajah dan ruam yang mengenai telinga atau mulut. Dapat juga terjadi kelainan telinga, seperti telinga berdenging dan gangguan pendengaran. SRH disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV), virus yang juga menyebabkan cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa.
Insidensi SRH, menurut Crouch dkk (2022), sebanyak lima dari setiap 100.000 orang mengalami kelainan ini setiap tahun di Amerika Serikat. Penyakit ini merupakan penyebab paling umum kedua dari kelumpuhan saraf wajah perifer setelah bell’s palsy. Beberapa peneliti meyakini bahwa kasus Ramsay Hunt tidak terdiagnosis tepat atau salah didiagnosis sehingga sulit untuk menentukan insidensi sebenarnya penyakit ini pada populasi umum.
Proses terjadinya penyakit ini diawali infeksi primer varisela yang menimbulkan cacar air. Saat cacar air telah sembuh, virus menjadi dorman dalam saraf tubuh, tetapi tidak lagi menimbulkan gejala. Virus yang dorman ini dapat menjadi aktif kembali dan menyebar menyerang pusat saraf tepi pada wajah sesisi. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya kelumpuhan separuh wajah atau SRH.
Tanda dan gejala
Mengenali gejala dan tanda SRH penting sekali. Menurut Crouch dkk (2022), penderita penyakit ini umumnya mempunyai trias gejala, yaitu paralisis atau kelumpuhan wajah satu sisi, nyeri telinga, dan muncul kemerahan atau plenting air pada area telinga. Pada beberapa kasus, hanya muncul kelumpuhan wajah atau nyeri telinga. Sebelum muncul gejala dan tanda tersebut, pada awalnya penderita biasanya demam, kelelahan, nyeri seluruh tubuh yang berlangsung 1-3 hari.
Oleh karena diagnosis sindrom ini berdasarkan gejala klinis, penting sekali bagi penderita untuk mengungkapkan kepada dokter keluhan yang dialaminya secara runtut dan baik. Selain tiga gejala dan tanda yang sering muncul di atas, penderita juga biasanya mengeluhkan telinganya berdenging, mual, muntah, vertigo, bahkan penurunan pendengaran. Ramsay Hunt jarang sekali memerlukan pemeriksaan penunjang yang canggih, seperti MRI (magnetic resonance imaging) kepala, kecuali atas indikasi dan pertimbangan dokter.
Penderita penyakit ini umumnya mempunyai trias gejala, yaitu paralisis atau kelumpuhan wajah satu sisi, nyeri telinga, dan muncul kemerahan atau plenting air pada area telinga.
Faktor risiko
Faktor risiko SRH belum diketahui secara pasti. Pasien dapat mengalami Ramsay Hunt jika sudah mempunyai virus varisela yang dorman dalam tubuh sehingga pasien yang pernah cacar air dapat memiliki risiko reaktivasi menjadi Ramsay Hunt.
Menurut Psillas dkk (2016), kondisi reaktivasi virus ini kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi sistem imun tubuh. Pasien dengan sistem imun tubuh sedang menurun, seperti pasien kanker, malanutrisi, atau HIV, akan berisiko lebih besar menderita SRH. Penggunaan obat yang menekan respons sistem imun, seperti steroid, dalam jangka panjang juga akan meningkatkan risiko terjadinya reaktivasi virus.
Sindrom Ramsay Hunt bukan merupakan penyakit menular. Artinya, seseorang yang terkena penyakit ini tidak bisa menularkannya ke orang lain. Namun, yang harus diingat adalah adanya gejala klinis utama berupa kemerahan atau plenting air di area telinga.
Plenting air atau blister tersebut mengandung virus yang menyebabkan SRH sehingga jika terjadi kontak akan berisiko mengalami cacar air atau chicken pox, bukan SRH. Kelainan Ramsay Hunt berbeda dengan cacar air, penderita cacar tidak mengalami kelumpuhan wajah satu sisi atau nyeri telinga.
Apabila dibandingkan bell’s palsy (kelumpuhan saraf otak ketujuh), gambaran penyakit SRH lebih berat dan pemulihan bisa terjadi dalam tempo mingguan, bulanan, atau bahkan sampai satu tahun. Pemulihan akan lebih lama pada orang dengan diabetes, usia tua, dan gejala awal yang berat. Jika tidak diobati akan mengalami kedutan dan bisa menjadi penyakit neuralgia(nyeri wajah) pascaherpes (Crouch dkk, 2022).
Edukasi
Sindrom Ramsay Hunt dikaitkan dengan riwayat terkena penyakit cacar air sebelumnya. Karena itu, vaksin cacar air merupakan salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan. Vaksinasi tidak hanya dilakukan kepada anak-anak, tetapi juga bisa diberikan kepada orang dewasa dan orang tua. Peningkatan daya tahan tubuh dengan makan bergizi, olahraga, dan istirahat cukup dapat mencegah reaktivasi virus yang dorman.
Jika sudah telanjur terkena kelainan Ramsay Hunt, pengobatan dan rehabilitasi menjadi hal yang harus dikerjakan berkesinambungan. Segera berobat ke dokter pada awal gejala karena pengobatan yang dilakukan dalam tiga hari pertama dapat mencegah komplikasi penyakit jangka panjang akibat Ramsay Hunt.
Beberapa latihan berupa senam wajah dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi otot wajah yang terkena. Meskipun merupakan penyakit yang jarang ditemui, tindakan pencegahan dan deteksi dini sangat penting dalam menghadapi sindrom ini. Mari kita lindungi diri dan keluarga dari sindrom Ramsay Hunt.
Abdul Gofir, Spesialis Saraf Konsultan di Klinik Memori dan Unit Stroke RSUP Sardjito; Dosen di Departemen Neurologi FKKMK UGM