Reksa dana cocok untuk investor pemula yang baru beralih melakukan diversifikasi dari produk perbankan, seperti tabungan dan deposito. Dengan dana minimal Rp 10.000 kita sudah bisa membeli produk reksa dana.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
Reksa dana merupakan produk yang cocok untuk para investor pemula yang baru beralih melakukan diversifikasi investasi dari produk perbankan, seperti tabungan dan deposito. Produk perbankan dan investasi merupakan produk yang memiliki fungsi berbeda sehingga kedua jenis produk ini sebaiknya dimiliki bersama karena bukan semata pilihan.
Tabungan bermanfaat untuk menyimpan dana kebutuhan sehari-hari. Namun, seiring laju inflasi, tingkat suku bunga tabungan tidak mampu mengalahkan inflasi. Di sisi lain, akses terhadap tabungan sangat mudah, di antaranya dengan menggunakan kartu ATM atau aplikasi di ponsel pintar.
Nah, bayangkan jika semua uang kita tempatkan pada reksa dana, saham, atau emas. Kita butuh beberapa hari untuk menarik uang tersebut sebelum bisa digunakan. Berbeda dengan tabungan yang langsung bisa ditarik dananya.
Selain tabungan, ada pula deposito yang juga sudah dikenal banyak orang. Produk investasi ini memiliki beberapa fasilitas unggulan. Misalnya, seorang nasabah prioritas yang memiliki deposito miliaran rupiah di sebuah bank dapat menerima fasilitas pinjaman dari bank dengan cara menjaminkan deposito yang dimilikinya di bank tersebut.
Berbagai promosi dan keistimewaan juga diperoleh nasabah prioritas yang memiliki deposito, seperti potongan bunga pinjaman serta berbagai penawaran produk obligasi korporasi dan potongan biaya usaha waralaba.
Pengunjung berkonsultasi mengenai investasi dalam Pekan Reksa Dana 2013 yang berlangsung di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Barat, Jumat (15/11/2013). Kegiatan tersebut sebagai upaya mengedukasi masyarakat mengenai investasi dengan reksa dana.
Setelah memahami tentang tabungan dan deposito, diversifikasi produk dapat dilakukan dengan membeli reksa dana. Reksa dana bukanlah produk perbankan, melainkan produk investasi. Berbeda dengan tabungan dan deposito yang menjamin tingkat suku bunga secara tetap, reksa dana tidak memberikan jaminan atas imbal hasilnya.
Membeli reksa dana lebih sederhana dibandingkan membeli saham secara langsung. Reksa dana berisi berbagai macam kelas aset, seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, saham unggulan, saham tematis sektor tertentu, dan deposito.
Aset tersebut diracik menjadi berbagai produk, setidaknya dikelompokkan dalam empat jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.
Menariknya, reksa dana bukan merupakan obyek pajak sehingga hanya perlu dilaporkan kepemilikannya dalam surat pemberitahuan tahunan pajak pribadi.
Reksa dana dikelola oleh manajer investasi profesional yang menjual atau membeli obligasi atau saham tersebut. Jadi, setelah membeli reksa dana, investor mendapatkan laporan tentang kinerja reksa dana tersebut, naik atau turun.
Menariknya, reksa dana bukan merupakan obyek pajak sehingga hanya perlu dilaporkan kepemilikannya dalam surat pemberitahuan tahunan pajak pribadi.
Setiap produk tentu ada kelebihan dan kelemahannya. Kelemahan produk reksa dana, antara lain, terkadang investor terlambat menyadari bahwa reksa dana yang dimilikinya semakin melorot. Biasanya, investor tidak setiap hari memantau kinerja reksa dana yang dimilikinya sehingga tidak jarang baru menyadari terjadi penurunan besar setelah beberapa bulan berjalan.
Saat ini, produk reksa dana dapat dimiliki dengan nilai investasi paling rendah sebesar Rp 10.000 untuk reksa dana pasar uang. Bandingan dengan 20 tahun lalu ketika produk reksa dana hanya dapat diakses dengan nilai investasi ratusan juta rupiah walaupun di prospektus nilai minimalnya hanya Rp 250.000. Ketika itu produk reksa dana hanya ditawarkan kepada nasabah premium perbankan yang memiliki simpanan minimal Rp 500 juta.
Agen distribusi reksa dana pun sekarang tidak terbatas hanya di bank, tetapi juga telah dilayani oleh berbagai penyedia layanan digital, seperti bank digital dan distributor digital. Hanya dengan beberapa kali klik, reksa dana sudah bisa terbeli.
Investor reksa dana merupakan investor terbanyak di pasar modal. Hingga akhir 2022, jumlah investor di pasar modal menurut single investor identification (SID) sebanyak 10,3 juta, naik 37,5 persen dibandingkan tahun 2021. Sementara itu, investor reksa dana hingga akhir tahun lalu mencapai 9,59 juta investor, naik 40,25 persen dibandingkan tahun 2021.
Rupanya, semakin banyak yang melakukan diversifikasi ke reksa dana.