Pemanfaatan Obat Herbal
Apotek-apotek, selain menjual obat kimia, sebaiknya juga menyediakan konter untuk obat herbal. Para petugas farmasi kita tidak hanya memahami obat modern, namun juga obat herbal.
Belakangan ini diskusi tentang layanan rumah sakit, teknologi kedokteran canggih, serta impor dokter asing cukup ramai. Namun, kita hendaknya perlu mengingat, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dipengaruhi lebih besar oleh upaya penyuluhan dan pencegahan. Dokter yang terampil, peralatan kedokteran canggih yang tersebar merata, tentulah penting.
Namun, jika pendekatan kita lebih pada pengobatan, biaya akan mahal sekali serta kejadian kecacatan dan kematian masih akan tinggi. Saya mengusulkan agar kita lebih memperhatikan upaya penyuluhan dan pencegahan penyakit serta memopulerkan gaya hidup sehat.
Keinginan untuk hidup sehat serta tampak bugar dan cantik merupakan keinginan sebagian besar orang. Pada waktu berwisata ke Pattaya, Thailand, saya mengalami bagaimana rombongan kami setelah mengunjungi obyek wisata dengan pemandangan yang indah dan menarik juga digiring ke toko herbal. Tokonya besar dan nyaman.
Ribuan spesies tanaman dan ribuan spesies biota laut merupakan potensi yang tak ternilai untuk obat herbal ataupun obat modern.
Kami tidak langsung diajak untuk membeli obat herbal, namun dibawa berkeliling untuk mendapatkan informasi tentang obat herbal di Thailand, tanaman apa saja, dan apa manfaatnya. Bahkan, para peserta juga mendapat kesempatan untuk berdialog dengan petugas mengenai keluhan yang dirasakannya, setelah itu barulah direkomendasikan untuk membeli beberapa produk obat herbal baik yang berupa tablet, minuman, maupun obat oles.
Saya perhatikan rombongan kami dari Indonesia yang hanya sekitar 20 orang, sekitar 60 persen membeli obat-obat tersebut. Harganya tak dapat dikatakan murah, namun ternyata para wisatawan tersebut ingin mencobanya.
Kita sudah sering mendengar tentang travel medicine di Thailand. Rumah sakit di kota besar di Thailand banyak didatangi wisatawan asing untuk berobat. Bahkan, Rumah Sakit Bumrungrad di Bangkok menyediakan layanan perpanjangan visa di rumah sakit tersebut bagi wisatawan yang berobat. Pasien atau keluarga tak perlu repot datang ke kantor imigrasi Thailand.
Kita bersyukur pengembangan pariwisata kita berjalan dengan baik. Jumlah wisatawan lokal ataupun asing terus meningkat dengan nyata. Mungkinkah kita juga menawarkan obat herbal yang tersedia cukup banyak di negeri kita secara terencana kepada wisatawan baik lokal maupun mancanegara? Wisatawan yang ingin sehat serta tampak bugar dan cantik jauh lebih banyak daripada yang sakit dan ingin berobat.
Baca juga : Keragaman Hayati Tinggi, Optimalkan Pemanfaatan Ekstrak Bahan Alam
Jika kita semua sepakat untuk mengembangkan obat herbal ini dengan baik, masyarakat kita dan wisatawan asing akan menjadi konsumen yang potensial. Apakah para dokter mendukung pengembangan obat herbal di Indonesia?
S di B
Dunia kedokteran kita menyambut baik pengembangan obat herbal di Indonesia. Pasien memang memerlukan berbagai obat mulai dari antibiotik sampai obat kanker. Namun, masyarakat yang sehat jauh lebih banyak daripada yang sakit. Masyarakat yang dalam keadaan sehat ingin memelihara kesehatan baik dengan mengatur makanan, berolahraga, maupun mengonsumsi vitamin atau obat herbal yang dapat meningkatkan kebugaran serta kekebalan tubuh.
Sekarang ini peradangan kronik (chronic inflammation) menjadi topik hangat karena peradangan kronik yang terus-menerus dianggap berperan dalam meningkatkan kejadian berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, hati, kanker, diabetes, bahkan juga proses penuaan. Peradangan kronik ini dapat dihambat dengan beberapa sayuran dan buah-buahan, juga oleh beberapa obat herbal.
Jika tersedia obat herbal yang dapat menghambat peradangan kronik ini, permintaannya akan besar sekali. Nah, terserah pada kita apakah kita ingin menyediakan obat herbal tersebut di negeri kita atau mau mengimpornya dari luar negeri. Negeri kita mempunyai kekayaan hayati yang tak terbilang. Ribuan spesies tanaman dan ribuan spesies biota laut merupakan potensi yang tak ternilai untuk obat herbal ataupun obat modern.
Melayani orang sehat
Dunia kedokteran sudah lama menyadari bahwa melayani orang sakit saja tidaklah cukup. Dunia kedokteran harus juga memperhatikan masyarakat yang sehat agar tetap sehat, jangan sampai jatuh sakit. Bagaimana mencegah orang tak terkena kanker, diabetes melitus, penyakit paru kronik, hipertensi, penyakit ginjal kronik, dan lain-lain.
Baca juga : Memanfaatkan Tanaman Obat
Selama ini kalangan kedokteran mendiagnosis penyakit-penyakit tersebut sudah dalam periode lanjut, sudah banyak komplikasinya. Akibatnya, penatalaksanaan penyakit menjadi rumit, mengikutsertakan banyak spesialis, masa pengobatan lama dan mahal.
Upaya kita untuk menjaga masyarakat tetap sehat harus ditingkatkan. Masyarakat harus memahami cara memelihara kesehatan serta menjalani deteksi dini penyakit. Kebiasaan hidup sehat serta menjalani pemeriksaan berkala kesehatan harus dibudayakan.
Dari segi pembiayaan, setiap keluarga juga harus mencadangkan biaya untuk memelihara kesehatan, di antaranya dengan bergabung dengan asuransi. Pemerintah sudah menyediakan BPJS Kesehatan bagi masyarakat dan kita menyaksikan program BPJS Kesehatan kita, meski masih mempunyai kekurangan, telah menolong banyak pasien di negeri kita.
Godaan untuk mengonsumsi makanan yang lezat, hidup santai, bekerja dari rumah, serta menikmati hiburan dari kursi malas telah menyebabkan generasi sekarang makan makanan yang tak sehat, hidup kurang olahraga, serta terpapar pula lingkungan yang tercemar. Hampir semua TV menayangkan acara makan lezat di berbagai restoran dan tidak mendidik pemirsa dengan makanan sehat.
Acara makan lezat mempertontonkan makanan yang tinggi kalori, tinggi gula, serta tinggi lemak yang tidak sehat. Iklan tentang makanan lezat di media sosial tak kalah gencar. Masyarakat terbiasa setiap hari menonton makanan lezat, tetapi semakin jauh dari informasi makanan sehat.
Baca juga : Makan Lezat atau Makan Sehat?
Upaya untuk memelihara kesehatan dengan cara sederhana dan biaya terbatas harus dikembangkan. Taman kota untuk berolahraga serta bermain dengan anak harus semakin dimanfaatkan. Makanan sehat yang mengandung banyak serat, sayuran, dan buah-buahan perlu dipopulerkan dan dikenalkan, termasuk untuk anak-anak. Jangan anak kita selalu dipapari dengan jajanan yang tinggi gula, garam, dan kalori. Anak-anak harus dibiasakan untuk mengonsumsi buah dan sayur.
Obat herbal tak kalah pentingnya dibandingkan obat modern. Obat herbal dapat diolah agar higienis dan bermanfaat. Harganya juga harus dijaga terjangkau untuk masyarakat kita. Apotek-apotek, selain menjual obat kimia, sebaiknya juga menyediakan konter untuk obat herbal.
Para petugas farmasi kita tidak hanya memahami obat modern, namun juga obat herbal sehingga dapat ikut mengajak masyarakat mengonsumsi obat herbal untuk menjaga kesehatan. Sebaliknya, obat herbal harus ditempatkan pada posisi yang benar, jangan diakui sebagai obat kanker atau obat menjaga agar tetap muda tanpa bukti medis yang mencukupi.
Terima kasih atas saran Anda untuk memajukan obat herbal kita.
Samsuridjal Djauzi, Dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta