Vaksinasi Covid-19 masih sangat diperlukan, terutama pada mereka yang rentan, seperti berusia lanjut dan memiliki komorbid. Hal ini bisa mencegah perburukan.
Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
·5 menit baca
Tetangga saya terkena Covid-19. Pertama yang terkena adalah seorang ibu umur 54 tahun. Dia berjualan sayur di pasar dan sudah lama menggunakan masker. Dia mengalami batuk, pilek, dan pegal. Lalu berobat ke dokter, dilakukan swab dan ternyata positif. Dia hanya dirawat di rumah, minum obat virus dan obat demam, sekitar seminggu sudah baik dan berjualan lagi.
Namun, di rumah tersebut ada orang berusia lanjut 72 tahun yang mengalami demam dan batuk disertai dengan sesak sehingga dibawa ke rumah sakit. Ternyata beliau juga positif dan karena kadar oksigennya rendah harus segera dirawat. Namun, rumah sakit tersebut tak merawat kasus Covid-19 sehingga dirujuk ke rumah sakit lain. Sekarang ibu lansia tersebut masih dirawat.
Menurut berita di media massa kasus Covid-19 sudah mulai meningkat di Indonesia. Bahkan, pada bulan Januari diperkirakan akan meningkat tajam. Sudah tentu sebagai anggota masyarakat saya peduli pada keadaan ini. Di rumah saya, selain saya, juga ada suami dan dua anak serta kedua orangtua saya yang sudah lansia. Beliau berdua juga menderita penyakit kronis. Ibu darah tinggi, bapak diabetes melitus.
Pengalaman pandemi Covid-19 yang lalu mengajarkan pada kita pentingnya melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Kami semua sekarang sudah menggunakan masker jika keluar rumah. Juga rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan orang. Kami jaga kedua orangtua saya agar lebih banyak di rumah. Bapak biasanya shalat berjemaah di masjid dekat rumah.
Sekarang beliau menggunakan masker ke masjid, tetapi menurut beliau jemaah lain pada umumnya tak pakai masker dan pengurus masjid juga tak menganjurkan jemaah untuk pakai masker. Namun, saya tetap menganjurkan bapak untuk pakai masker karena saya tak ingin bapak yang sudah berusia lanjut tertular Covid-19.
Saya membaca di berita media massa bahwa pemerintah kembali sudah menyediakan vaksin Covid-19. Namun, saya perhatikan masyarakat belum bergerak untuk mendapatkan vaksin tersebut. Bahkan, saya belum tahu jika akan vaksin di mana dan apakah masih gratis seperti dulu atau harus bayar.
Mohon penjelasan Dokter, apakah kami sekeluarga perlu vaksin ulangan untuk penguat antibodi terhadap Covid-19 karena kami sekeluarga suntik terakhir sudah sekitar satu tahun yang lalu. Terima kasih atas penjelasan Dokter.
M di B
Pemerintah terus memantau perkembangan Covid-19 di negeri kita. Covid-19 menurut WHO memang meningkat di berbagai negeri, termasuk di Asia Tenggara. Kementerian Kesehatan terus melalukan pemantauan dan mengingatkan masyarakat untuk hati-hati dan mulai kembali menerapkan prokes. Memang di masyarakat masih banyak orang yang tak pakai masker.
Anda benar mereka yang berisiko tertular Covid-19 seperti orang usia lanjut, mereka yang punya penyakit kronik seperti diabetes melitus, penyakit jantung kronik, penyakit paru kronik, gagal ginjal kronik, serta penyakit kanker perlu hati-hati agar tidak tertular Covid-19.
Keluarga yang mempunyai anggota lansia dan penyakit kronik sudah dapat mulai mendaftarkan diri untuk memperoleh vaksin Covid-19 ini.
Menurut pemerintah, virus Covid-19 yang terdeteksi di Indonesia sudah ada yang merupakan varian baru. Untungnya varian baru ini masih keluarga varian Omicron dan pada umumnya tidak menimbulkan sakit berat pada orang yang punya kekebalan tubuh baik.
Namun, bagi mereka yang kekebalan tubuhnya menurun, seperti orang usia lanjut, mereka yang berpenyakit kronik dan penderita kanker, Covid-19 ini dapat menjadi sakit berat. Anda sendiri telah menyaksikan bahwa tetangga yang berusia lanjut harus dirawat di rumah sakit.
Imunisasi tetap bermanfaat
Apakah vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia dapat melindungi kita dari penularan vaksin Covid-19 varian baru? Bukankah di luar negeri terutama di Eropa dan Amerika Serikat vaksin yang digunakan sudah mengandung dua antigen, yaitu antigen lama dan antigen baru, sehingga disebut vaksin bivalen?
Di Indonesia saat ini memang yang sedang beredar masih vaksin Covid-19 monovalen (mengandung satu antigen lama). Manfaat untuk mencegah penularannya mungkin akan menurun terutama terhadap varian baru, tetapi manfaat untuk mencegah penyakit menjadi berat sehingga harus dirawat di rumah sakit dan risiko meninggal amat baik. Vaksin ini dapat mencegah perawatan rumah sakit dan kematian sekitar 90 persen.
Kita masih menunggu panduan terbaru Kemenkes untuk suntikan ulangan Covid-19 sebagai dosis penguat lanjutan. Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam pada Mei yang lalu mengeluarkan anjuran agar mereka yang berisiko tertular, seperti warga lansia, mereka yang berpenyakit kronik, tenaga kesehatan, dan ibu hamil, untuk menjalani imunisasi ulangan Covid-19. Antibodi Covid-19 setelah imunisasi dapat bertahan 6-12 bulan.
Untuk mereka yang berisiko tinggi, seperti para warga lansia, mereka yang berpenyakit kronik dianjurkan pengulangan suntikan Covid-19 setelah 6 bulan. Sementara itu, bagi mereka yang mempunyai kekebalan tubuh baik, misalnya tenaga kesehatan yang masih usia muda, dapat melakukan pengulangan suntikan setelah satu tahun.
Prioritas bagi yang berisiko tinggi
Kementerian Kesehatan telah membagikan vaksin Covid-19 Inavac ke rumah sakit dan puskesmas. Jika masyarakat ingin mendapat vaksinasi dapat menanyakan melalui e-mail atau Whatsapp ke dinas kesehatan setempat. Sekarang ini jumlah vaksin yang disediakan masih terbatas. Syarat untuk mendapat vaksin, suntikan terakhir sudah 6 bulan dan vaksin yang ada masih diprioritaskan untuk mereka yang berisiko tinggi.
Saya sendiri sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 buatan Indonesia ini. Alhamdulillah, saya tak merasakan apa-apa kecuali agak sakit di tempat suntikan. Masyarakat Indonesia sudah akrab dengan vaksin Covid-19 ini. Sekitar 200 juta orang lebih di Indonesia sudah mendapat vaksin Covid-19, tetapi pada umumnya suntikan terakhir mereka sudah lebih dari 6 bulan yang lalu.
Nah, jika Bapak dan Ibu Anda ingin menjalani vaksinasi ulangan Covid-19, hubungi dinas kesehatan di kota Anda, tanyakan lokasi terdekat tempat imunisasi di kota Anda. Keluarga yang mempunyai anggota lansia dan penyakit kronik sudah dapat mulai mendaftarkan diri untuk memperoleh vaksin Covid-19 ini.
Sudah tentu kita semua berharap kenaikan kasus Covid-19 sekarang ini hanya sedikit dan bersifat sementara. Namun, setiap keluarga perlu menjaga agar anggota keluarganya tidak tertular. Kita jalankan prokes dengan baik serta mereka yang termasuk risiko tinggi hendaknya menjalani imunisasi penguat lanjutan. Semoga Anda sekeluarga tetap sehat dan dapat memulai aktivitas di awal tahun baru ini dengan bersemangat.
Samsuridjal Djauzi, Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta