Kata ”mobil” memiliki dua makna, yaitu kendaraan dan mudah bergerak. ”Mobil” juga terkait dengan kata ”mobilitas” dan ”mobilisasi” yang bergerak dari makna ”gerak” yang sama.
Oleh
AHMADUL FAQIH MAHFUDZ
·2 menit baca
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V versi daring, kata mobil punya dua makna. Pertama, sebagai kata benda, ’kendaraan roda empat atau lebih yang digerakkan tenaga mesin berbahan bakar minyak’. Keterangan ini perlu disunting lalu ditambah, ’… kendaraan berbahan bakar minyak atau tenaga listrik’, karena kini sudah ada mobil listrik. Untuk makna pertama ini, kamus mencantumkan kata turunan bermobil, mobil-mobilan, pemobil, dan permobilan.
Kedua, sebagai kata sifat, mobil bermakna ’mudah bergerak atau mudah digerakkan; mudah berpindah atau mudah dipindah-pindahkan’. Contoh: ia sangat mobil sehingga cocok untuk melakukan tugas luar. Jangan sampai sampean memahami perkataan ia sangat mobil sebagai ia seperti mobil, ya, sehingga ia cocok bertugas di luar.
Hassan Shadily dan Jhon M Echols, dalam Kamus Inggris Indonesia-nya yang terkenal itu, menerangkan entri mobile dengan kata benda berupa mobil sebagai kendaraan serta kata sifat dengan arti ’cempala, aktif, giat, gesit, dan ringan tangan’. Adapun dalam Tesamoko Tesaurus Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Eko Endarmoko menyinonimkan mobil dengan oto/otomobil (nomina) dan lincah (adjektiva).
Apa yang mempertemukan mobil sebagai kata sifat, kata benda, dan kata kerja? Gerak! Mobil adalah kendaraan yang bisa bergerak karena digerakkan dengan gas dan setir tentu ketika mesinnya dinyalakan dan ada bahan bakarnya. Karena itu pula, dalam bahasa Arab, mobil disebut sayyarah yang bentuk katanya serumpun dengan sara-yasri-sayran yang bermakna ’bergerak’ atau ’berjalan’ atau ’berangkat’.
Selain itu, sayyarah juga satu rumpun kata dengan sirah yang bermakna ’perjalanan hidup’ atau ’biografi seseorang’. Sayyarah juga sekeluarga kata dengan sayyar yang berarti ’planet’. Mobil, sejarah, juga planet, adalah entitas yang bergerak. Dengan penelusuran antarbahasa ini pula kita bisa memahami kenapa perangkat teknologi berbasis sel dan jaringan disebut mobile, karena perangkat teknologi itu bisa digerakkan atau bisa dikendalikan (mobilize).
Dalam perkembangannya, muncul kata mobilitas dan mobilisasi sebagai turunan dari kata mobil dengan makna kata sifat. KBBI V mengartikan mobilitas sebagai ’kesiapsiagaan untuk bergerak; gerakan berpindah-pindah; gerak perubahan yang terjadi di antara warga masyarakat baik secara fisik maupun secara sosial’. Kita bisa membuat contoh, Dengan senjata terkokang, saat itu, aparat memantau mobilitas warga dan aktivis lingkungan yang menolak proyek penambangan batuan andesit di Pegunungan Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Adapun mobilisasi, dalam kamus besar itu, bermakna dua. Pertama, ’pengerahan orang untuk dijadikan tentara’. Kamus mencontohkan, Dalam keadaan perang, Pemerintah dapat mengundangkan mobilisasi bagi pemuda-pemudinya. Makna kedua, ’gerak yang mudah; gerak yang cepat; atau perputaran’. Contoh: Kecilnya modal perusahaan itu membatasi mobilisasi dana dan kemampuan pemasaran.
Yang menarik, Endarmoko memberi sinonim yang jitu untuk kata mobilisasi. Ia memuradifkannya tidak hanya dengan kata pengerahan, tapi lebih spesifik lagi, pengorganisasian. Shadily dan Echols juga tangkas memberi makna negatif pada mobilisasi lewat makna ’ringan tangan’ dan cempala yang bermakna ’lancang’. Dalam pemaknaan atau penyamaan kata mobilisasi dengan beberapa makna tidak terpuji itu, saya bersepakat dengan ketiga munsyi kita ini.