Lebih dari 100.000 pendukung Demokrat di Michigan beri peringatan pada Biden. Di Republik, Trump juga mendapat alarm.
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
Dua bakal calon presiden ke-47 AS, Joe Biden dan Donald Trump, mendapat alarm peringatan dari pemilih di Michigan. Wilayah ini termasuk penentu hasil pilpres.
Biden, petahana dari Partai Demokrat, dan Trump, sang penantang dari Partai Republik, menang mudah pada pemilihan internal partai masing-masing di Negara Bagian Michigan, Selasa (27/2/2024). Dengan capaian masing-masing di tahap pemilihan internal sebelumnya, hampir pasti keduanya bakal bertarung pada pemilu presiden, 5 November mendatang.
Namun, hasil pemungutan suara di Michigan menjadi alarm peringatan serius bagi keduanya. Efeknya bukan pada pencalonan mereka dari partai masing-masing, melainkan terkait kesolidan pendukung partai pada pertarungan 5 November.
Bagi Biden, alarm peringatan muncul dari besarnya suara pendukung Demokrat yang memilih ”tak mau terikat (uncommitted)”. Kelompok ini tegas menyatakan tak mendukung calon tertera di surat suara, termasuk Biden. Jumlahnya sangat besar: lebih dari 13 persen—lebih dari 100.000 suara.
Mereka mewakili kelompok perlawanan warga Amerika-Arab yang memprotes kebijakan Biden menyokong Israel dalam perang Gaza. Melalui gerakan ”Listen to Michigan” dan ”Abandon Biden”, mereka mendesak Biden mengupayakan gencatan senjata di Gaza guna mencegah jatuhnya korban lebih banyak di kalangan warga Palestina. Kini hampir 30.000 warga Gaza tewas sejak perang dimulai, 7 Oktober 2023.
Target mereka, seperti disuarakan Samraa Luqman, aktivis ”Abandon Biden”, adalah ”mendepak orang dari jabatannya akibat membiarkan banyak korban berjatuhan tanpa mengupayakan gencatan senjata”. Gara-gara kebijakan Biden di Gaza, seorang pendukung Demokrat memutuskan menyeberang ke Republik (BBC, 28/2/2024).
Pemilihan internal di Michigan jadi perhatian terkait posisi krusial negara bagian itu dalam menentukan pemenang pemilu. Michigan adalah satu dari tiga negara bagian—selain Wisconsin dan Pennsylvania—yang biasa disebut blue wall states dan medan pertempuran (battleground). Ketika mengalahkan Hillary Clinton pada pilpres 2016, Trump mendapat 10.000 suara lebih banyak di Michigan.
Michigan juga masuk kategori swing state, yang pilihan warganya mengambang, berayun dari calon suatu partai ke calon partai lain. Saat mengalahkan Trump di pilpres 2020, Biden hanya unggul 2,8 persen suara di negara bagian itu.
Bagi Trump, meski menang dengan angka margin besar atas pesaingnya di Republik, Nikki Haley, hasil pemilihan internal di Michigan memperlihatkan sinyal lemahnya dukungan Republikan dari kalangan moderat. Dalam pertarungan krusial, 5 November, dukungan mereka jelas sangat vital.
Dibandingkan bagi Trump, peringatan dari Michigan lebih keras ditujukan kepada Biden. Jika ingin meraup dukungan solid dari pendukung partainya di battleground, seperti Michigan, pada momen krusial 5 November, Biden harus mempertimbangkan aspirasi ”Listen to Michigan”.