Ketika merancang 747, pada tahun 1960-an, Boeing menekankan bahwa keselamatan adalah tujuan utama desain 747.
Oleh
EDUARD LUKMAN
·2 menit baca
Pembuat pesawat terbang ternama Amerika Serikat, Boeing, tengah dirundung masalah. Sejak awal tahun ini terjadi berbagai masalah teknis pada pesawat-pesawat produk Boeing yang dioperasikan maskapai penerbangan komersial.
Kejadian-kejadian itu melibatkan beberapa generasi mutakhir Boeing 737. Sebuah Boeing 787-9 Dreamliner juga mengalami problem dalam penerbangan dari Sydney, Australia, ke Auckland, Selandia Baru (Kompas, 12/3/2024).
Insiden-insiden itu tentu berdampak serius pada reputasi Boeing yang selama ini dikenal berkualitas produknya dan banyak digunakan maskapai penerbangan dunia. Hingga pertengahan dasawarsa 1990-an, Boeing adalah produsen jet maskapai paling berhasil di dunia. Boeing identik dengan dunia penerbangan komersial modern (Robbie Shaw, Boeing Jetliners, 1995).
Salah satu produk unggulan Boeing, sang ”Jumbo” 747, telah membuka peluang bagi sejumlah besar orang untuk bepergian ke berbagai pelosok dunia dengan cepat dan ongkos relatif terjangkau.
Menurut saya, Boeing 747 menjadi pelopor sarana transportasi udara utama yang mempermudah dan memperbesar kontak antarbudaya masyarakat berbagai bangsa (Eduard Lukman, ”Kontak Antarbudaya dan Boeing 747”, majalah kedirgantaraan Angkasa, Januari 1994).
Kompas mengutip laporan Badan Penerbangan Federal AS (FAA) yang menemukan beberapa kegagalan memenuhi standar kualitas keamanan dalam proses produksi Boeing (Kompas, 13/3/2024). Boeing berjanji memperbaiki hal itu (Kompas, 14/3/2024, halaman 16).
Sebelumnya Kompas menurunkan Tajuk Rencana ”Menuntut Keseriusan Boeing” (7/3/2024). Disinyalir Boeing menghadapi masalah kepemimpinan dan budaya keselamatan. Di awal produksi Boeing 777 pernah juga muncul problem dalam sistem produksi (Guy Norris dan Mark Wagner, Boeing 777, 1996).
Seperti ditulis Tajuk Rencana Kompas di atas, Boeing, yang populasi produknya besar dan luas di dunia, termasuk di Indonesia, harus serius mengatasi masalah mereka.
Ketika merancang 747, pada tahun 1960-an, Boeing menekankan bahwa ”Keselamatan adalah tujuan utama desain 747. Keselamatan harus menjadi prioritas dalam semua tahap desain. Para perancang harus menjamin hal ini” (Aviation History, September 2018). Kini Boeing harus membuktikan kembali komitmen itu pada semua produknya.