Kemenangan Indonesia atas Vietnam, Kamis (21/3/2024), harus jadi momentum untuk mengungkit daya saing kita.
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
Tim nasional sepak bola Indonesia mengemas kemenangan perdana di Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 atas Vietnam dengan skor 1-0. Berkat hasil ini, tim ”Garuda” untuk sementara mengemas empat poin dan bertengger di posisi kedua, di bawah Irak sebagai tim unggulan grup ini.
Kemenangan atas Vietnam, sumbangan gol tunggal striker Egy Maulana Vikri, menghasilkan sejumlah makna penting bagi tim asuhan Shin Tae-yong. Makna pertama, mengungkit kembali kepercayaan diri Rizky Ridho dan kawan-kawan terhadap Vietnam, yang selama ini menjadi salah satu pesaing berat di Asia Tenggara.
Kemenangan ini menjadi yang kedua berturut-turut setelah kemenangan dengan skor serupa dalam pertemuan di Grup D Piala Asia, 19 Januari 2024. Dua kemenangan beruntun ini terasa fenomenal bagi tim ”Merah Putih” karena, dalam tiga pertemuan sebelumnya, Indonesia dua kali kalah dan sekali bermain imbang. Salah satu kekalahan itu diderita Garuda dengan skor telak 0-4 pada 7 Juni 2021.
Kepercayaan diri ini krusial karena Indonesia tim terendah dalam peringkat FIFA di Grup F. Irak jelas teratas dengan berada di tangga ke-59 dunia, diikuti Vietnam di peringkat ke-105, Filipina ke-139, dan Indonesia di posisi ke-142.
Yang membuat kita lebih optimistis, posisi Vietnam kini menurun 11 tingkat dari sebelumnya, sebaliknya peringkat kita naik empat tingkat. Sedikit banyak, ini pengaruh dua kemenangan tim Garuda atas Vietnam. Salah satu yang bisa mendongkrak peringkat tim adalah bisa menundukkan tim di peringkat lebih tinggi dan dalam kejuaraan resmi.
Makna berikutnya, memperbesar peluang melaju ke putaran ketiga, dengan asumsi kita bisa mempertahankan posisi runner-up Grup F. Singkatnya, target kita pada laga-laga berikutnya adalah mempertahankan posisi kedua, dengan syarat jangan sampai kalah dari Vietnam dan Filipina.
Sama dengan ketika menahan Filipina 1-1 pada laga di Manila, Indonesia juga harus mampu setidaknya bermain seri saat dijamu Vietnam, 26 Maret mendatang. Hasil kemenangan pada laga di Hanoi tentu lebih baik. Melawan Irak di Jakarta pada 6 Juni, minimal kita main imbang. Adapun saat menjamu Filipina, 11 Juni, Indonesia wajib menang.
Momentum positif tim Indonesia yang dua kali beruntun menang atas Vietnam perlu dijaga, dipertahankan, dan dipacu agar lebih melesat. Soliditas organisasi pertahanan, lini tengah yang mumpuni saat bertahan dan menyerang, serta ketajaman lini depan, harus melekat di tim Indonesia agar bisa melangkah ke putaran berikutnya.
Sudah saatnya Indonesia bisa lebih bersaing di Asia Tenggara, menuju daya saing lebih kuat di Asia. Popularitas sepak bola di masyarakat kita selayaknya diimbangi prestasi gemilang tim nasional kita. Sepatutnya kita canangkan jadi yang terbaik di Asia Tenggara dan masuk 20 besar tim terbaik Asia.