logo Kompas.id
OpiniDi Balik Surplus Perdagangan
Iklan

Di Balik Surplus Perdagangan

Ada sejumlah catatan yang tak boleh diabaikan demi menjaga kinerja perdagangan.

Oleh
EDITORIAL
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yPALUJk_-gUH1L5wTkmKnUbdYwg=/1024x657/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F04%2F22%2F2f05f0cb-c42c-4e80-8d00-838df9285e27_png.png

Neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 kembali surplus. Artinya, nilai ekspor lebih besar daripada impor. Surplus ini dibukukan selama 47 bulan beruntun.

Jika melihat kata surplus belaka, ekspor-impor baik-baik saja. Padahal, ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan dalam kinerja ekspor-impor. Apalagi, dalam pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 5,05 persen pada 2023, ekspor bersih—atau ekspor dikurangi impor—menyumbang 0,66 persen. Tahun lalu, ekspor tumbuh 1,32 persen secara tahunan, sedangkan impor tumbuh minus 1,65 persen.

Editor:
DEWI INDRIASTUTI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000