logo Kompas.id
PemiluPemilu 2019 Menjadi Bahan...
Iklan

Pemilu 2019 Menjadi Bahan Evaluasi

Fenomena berjatuhannya petugas lapangan dalam Pemilu 2019 diharapkan menjadi bahan evaluasi saat menyusun naskah akademik dan draf RUU Pemilu.

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VcF0o8eOniuSrdXmQuVqDqSUqVM=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F729c7279-1d10-48a3-9f2b-b98fa771be56_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyerahkan laporan kepada Ketua DPR Puan Maharani (tengah) saat Rapat Paripurna DPR RI ke 11 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/02/2020).

JAKARTA, KOMPAS —Pemilihan model pemilu serentak yang akan diterapkan mulai Pemilu 2024 perlu dilakukan dengan meminimalkan dampak negatif yang pernah terjadi pada Pemilu 2019, yang menelan ratusan jiwa. Fenomena tersebut menjadi pelajaran berharga bagi perumus undang-undang dalam menentukan regulasi pemilu.

Ketua DPR Puan Maharani seusai Rapat Paripurna Penutupan Masa Persidangan II Tahun 2019-2020, di Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis (27/2/2020), mengatakan, fenomena pilu di Pemilu 2019 harus menjadi pembelajaran di dalam perumusan kebijakan RUU Pemilu agar penyelenggaraan Pemilu 2024 bisa lebih baik.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000