Barcelona
Pukul 10.30
Kereta cepat AVE (Alta Velocidad Española) Renfe mulai beranjak dari Stasiun Madrid-Puerta de Atocha menuju Stasiun Barcelona-Sant. Perjalanan 614 kilometer dari Madrid ke Barcelona ditempuh dalam waktu 2 jam 45 menit. Seperti perjalanan dengan kereta cepat di negara-negara Eropa lainnya, tak banyak yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan. Kereta hanya berhenti di satu pemberhentian, Stasiun Zaragoza Delicias, sebelum melanjutkan ke Barcelona. Tiket kelas 1 memungkinkan kita mendapat layanan lounge di Stasiun Madrid-Puerta de Atocha dan sarapan di atas kereta. Roti lapis ikan dengan pilihan daging atau tuna seperti menjadi sarapan standar bagi penumpang kereta di mana pun di Eropa.
Pukul 13.15
Paella di Restaurante Salamanca
Kereta tiba di Barcelona Sants tepat pukul 13.15. Seperti kebanyakan orang Spanyol, di Barcelona pun pada pukul itu belumlah masuk waktu makan siang. Makan siang, bagi orang- orang di Barcelona, justru saat hari beranjak sore. Akan tetapi, rasanya tak perlu mengikuti kebiasaan mereka. Apalagi roti lapis bukanlah pengganjal perut yang baik pada musim dingin. Sudah saatnya makan siang.
Dengan berada di pinggir pantai, hidangan laut mudah ditemukan di restoran mana pun. Namun, untuk hidangan laut terbaik di Barcelona, pilihannya adalah Restaurante Salamanca. Pemilik restoran Silvestre Sánchez awalnya mengambil alih sebuah bar bernama Can Rosith di La Barceloneta, kawasan permukiman yang tepat menghadap laut Mediratenia, tahun 1969. Silvestre kemudian mengubahnya menjadi restoran dengan nama Salamanca, untuk mengenang tanah kelahirannya.
Silvestre dengan tekun merintis reputasi Restaurante Salamanca. Pengunjung restoran ini merentang dari seniman sampai selebritas. Salvador Dali hingga Lionel Messi.
Menu pilihannya, nasi alias paella. Terasa seperti sangat Asia. Namun, paella tentu berbeda dengan olahan nasi yang dibuat di Asia, meski bentuknya lebih mirip nasi goreng dengan campuran berbagai bahan tambahan.
Pukul 16.00
Montjuïc
Letaknya yang seperti berada di dasar sebuah mangkok besar, membuat keindahan Barcelona lebih nyaman dinikmati dari ketinggian. Kecuali Laut Mediterania, sekeliling Barcelona adalah dataran tinggi, tempat orang bisa menikmati berbagai sisi keindahan kota, dari perbukitan Montjuïc di barat daya pusat kota hingga dataran tinggi
Serra de Collserola di utara. Bukit tertinggi di Serra de Collserola, Tibidabo, biasanya jadi titik pandang ke seluruh kota Barcelona hingga garis pantainya.
Karena lebih dekat dengan pantai, sore itu pilihannya ke Montjuïc, terlebih ada kereta gantung yang mengitari Montjuïc untuk melihat Barcelona dari ketinggian. Namun, sayangnya, layanan kereta itu sudah tutup. Pilihan menikmati pemandangan Barcelona dari ketinggian tetap dilakukan, hanya saja menuju ke Montjuïc dilakukan dengan menggunakan mobil.
Sore itu lalu lintas dalam kota cukup padat. Perhelatan pameran teknologi seluler terbesar sedunia, Mobile World Congress, tengah berlangsung di Barcelona. Dari pusat kota menuju Montjuïc yang biasa ditempuh dalam waktu 30 menit, harus menghabiskan waktu 45 menit.
Langit mulai kemerahan saat tiba di Montjuïc. La Sagrada Familia hingga Stadion Olimpiade terlihat anggun dari sini. Semburat jingga dari langit seperti ikut mempercantik bangunan- bangunan di pusat kota Barcelona. Rasa letih setelah melakukan perjalanan seharian terbayar sudah.
Pukul 09.00
Mobile World Congress
Barcelona adalah ibu kota teknologi seluler dunia. Setiap tahun, kota ini menyelenggarakan Mobile World Congress. Hampir seluruh perusahaan pembuat perangkat komunikasi seluler hingga penyedia jaringan nirkabel hadir. Di ajang ini, biasanya produsen perangkat komunikasi global meluncurkan produk yang menjadi flagship tahunan mereka. Tahun ini, Samsung mendapat kesempatan untuk meluncurkan secara perdana flagship mereka, Galaxy S9 dan S9+.
Ajang tahunan ini juga mendatangkan ribuan orang ke Barcelona setiap tahunnya. Mobile Congres World digelar di Fira Gran Via, salah satu pusat konvensi terbesar di Eropa. World Mobile Congres mulai dibuka pada hari itu.
Pukul 11.00
La Sagrada Familia
Bagi orang-orang Catalonia, mungkin hanya ada dua ”kuil suci” mereka di Barcelona. Salah satunya adalah La Sagrada Familia, sebuah basilika yang dirancang oleh arsitek termasyhur Barcelona, Antoni Gaudi (1852-1926), dan hingga kini belum benar-benar terselesaikan rancangannya. La Sagrada Familia mungkin menjadi bangunan paling ikonik di Barcelona. Tak mungkin mengunjungi Barcelona dengan melewatkan La Sagrada Familia. Setidaknya mereka yang pernah mengunjungi Barcelona pasti berfoto di depan basilika ini.
Menikmati keindahan La Sagrada Familia hanya dari luar memang disayangkan. Namun, untuk masuk ke dalamnya pun dibutuhkan kesabaran ekstra. Setiap hari, antrean masuk wisatawan selalu mengular. Pengelola pun mesti mengatur jadwal kunjungan. Sebab, di saat yang bersamaan, proyek pembangunan La Sagrada Familia terus dirampungkan. Tak setiap saat La Sagrada Familia dibuka.
Meski setiap karya Gaudi di Barcelona telah ditetapkan UNESCO menjadi Situs Warisan Dunia, La Sagrada Familia tetaplah menjadi yang paling indah. La Sagrada Familia adalah magnum opus Gaudi.
Gaudi mulai mengerjakan La Sagrada Familia pada 1883. Saat Gaudi meninggal pada 1926, bangunan La Sagrada Familia baru selesai sekitar 15 persen dari total rancangannya. Kelanjutan pembangunan La Sagrada Familia sempat terhenti oleh Perang Saudara Spanyol. Bahkan, sebagian bangunan sempat hancur akibat perang.
Kini, penyelesaian pembangunan La Sagrada Familia seperti menjadi proyek bersama bagi siapa pun yang mengagumi kerja-kerja Gaudi. Saat ini, seluruh detail proyek dibangun berdasarkan rancangan Gaudi. Diperkirakan, pembangunan La Sagrada Familia selesai seutuhnya sesuai rancangan Gaudi pada 2028.
Pukul 14.00
Park Güell
Jika bertanya kepada orang- orang Barcelona, selain La Sagrada Familia, karya besar Gaudi mana lagi yang sebaiknya dilihat, rasanya semua akan menunjuk ke Park Güell. Ini adalah taman publik yang dibangun selama 1900-1914. Di dalam area Park Güell ini, Gaudi pernah tinggal. Park Güell terletak di salah satu dataran tinggi Serra de Collserola, di sebelah utara pusat kota Barcelona.
Park Güell selalu dinilai sebagai salah satu penanda periode naturalis Gaudi. Dia merancang taman ini dengan menyusun berbagai bentuk bangunan secara organik dan mendasarkannya pada analisis geometri. Dinding bukit dihias dengan tata letak unik dan rancangan bebatuan. Pilar-pilar dengan tonjolan bebatuan di setiap permukaannya dibuat melengkung.
Pukul 17.00
La Rambla
Tak sahih rasanya jika mengunjungi Barcelona tanpa menenteng belanjaan. Barcelona sejajar dengan Milan, Paris, dan London untuk urusan fashion. Dan La Rambla adalah pusatnya. Ini sebuah distrik di pusat kota Barcelona, yang membentang dari Plaça de Catalunya di pusatnya hingga Christopher Columbus Monument di Port Vell.
Jajaran butik terkenal ada di sini, di antaranya tentu ada butik yang menawarkan produk- produk mode asal Spanyol keluaran Inditex (Industria de Diseño Textil). Inditex adalah pemegang merek-merek mode yang mendunia, seperti Zara, Massimo Dutti, Bershka, dan Stradivarius. Harganya? Karena produk-produk ini dijual di negeri asal produksinya, tentu bisa berharap harganya lebih murah dibandingkan dengan jika kita membelinya di butik-butik yang sama di negara lain.