Hakim Pahami Nilai-nilai di Masyarakat
JAKARTA, KOMPAS — Putusan hakim seyogianya mewakili nilai-nilai yang hadir di masyarakat. Oleh karena itu, hakim perlu memiliki standar perilaku agar dapat menjadi teladan dan menjamin rasa keadilan."Hakim tak hanya menjadi corong undang-undang, tetapi juga harus berani menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup di masyarakat," ujar Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali saat memberi sambutan pada peluncuran buku biografi mantan Ketua Muda MA Adi Andojo Soetjipto, Minggu (5/3), di Tangerang, Banten. Setelah peluncuran buku Menjadi Hakim yang Agung, acara dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat, mantan Hakim Agung Kahardiman, dan Hakim Agung Andi Samsan Nganro. Diskusi dimoderator Wakil Redaktur Pelaksana Kompas Tri Agung Kristanto. Hatta mencontohkan sejumlah putusan Adi, mulai dari kasus korupsi yang melibatkan Direktur Kredit Bank Bumi Daya Raden Sonson Natalegawa, pembunuhan aktivis buruh Marsinah, demonstrasi tokoh Serikat Buruh Seluruh Indonesia Mochtar Pakpahan, hingga dugaan kolusi di MA dalam perkara Gandhi Memorial School. Putusan-putusan tersebut kemudian menjadi yurisprudensi para hakim saat menyidangkan perkara korupsi lain. Putusan kasus-kasus tersebut dinilai menunjukkan komitmen Adi menjunjung tinggi keadilan. Lebih jauh Hatta menuturkan, pemikiran dan komitmen Adi menghadirkan keadilan tak datang begitu saja. Semua putusan tersebut merupakan wujud perilaku sehari-hari Adi yang jujur, sabar, bijaksana, dan mengutamakan ketakwaan. "Ketukan palu Pak Adi merupakan hasil kristalisasi nilai-nilai perilaku keseharian beliau," katanya. Bagi Andi Samsan Nganro, Adi adalah sosok hakim yang idealis dan berdedikasi tinggi. Selain sikapnya harus dicontoh, Adi juga menjadi sumber pengetahuan bagi hakim-hakim muda. Misalnya, saat kebingungan menerapkan KUHAP. (SAN)
