logo Kompas.id
Politik & HukumKematian Bahrumsyah Bisa Jadi ...
Iklan

Kematian Bahrumsyah Bisa Jadi Masalah

Oleh
· 2 menit baca

Jakarta, KompasKabar kematian Bahrumsyah, pimpinan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah atau NIIS asal Indonesia, dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah baru untuk pencegahan terorisme di Tanah Air. Sebab, setelah kematian sosok pemimpin di kalangan kelompok tersebut, karakteristik sel kelompok teroris NIIS akan mencari sosok pemimpin baru yang diharapkan mampu sebagai pengganti untuk mendanai dan menggerakkan aksi baru. Pemerhati terorisme Al Chaidar, Jumat (17/3), mengatakan, setelah kabar kematian Bahrumsya, kelompok NIIS di Indonesia biasanya butuh pemimpin baru yang memiliki kemampuan setara dengannya. Menurut Al Chaidar, kekosongan kepemimpinan sel NIIS di Indonesia dikhawatirkan dapat menjadi pintu masuk NIIS di regional Asia Tenggara, terutama Filipina dan Malaysia, merekrut warga Indonesia. "Kondisi ini dimanfaatkan kelompok NIIS dari Filipina dan Malaysia yang menanti melemahnya kepemimpinan NIIS Indonesia. Dengan demikian, kematian Bahrumsyah dan Salim Mubarak At-Tamimi alias Abu Jandal beberapa waktu lalu dapat dikatakan belum bisa dianggap melemahkan sel teroris di Tanah Air," ujar Al Chaidar. Sejauh ini, upaya perekrutan sejumlah warga Indonesia untuk NIIS Asia Tenggara sudah dilakukan sel NISS di Filipina bagian selatan. Hal itu terungkap setelah tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara RI menangkap M (36) di Kediri, Jawa Timur, dan 9 terduga teroris lain di Sulawesi Tengah. Dari hasil pemeriksaan, M terungkap menjalin komunikasi dengan kelompok NIIS di Filipina bagian selatan. Dari sana, M merekrut kembali 9 orang lain untuk bergabung.Tentang Bahrumsyah, Chaidar menambahkan, sejak 2014-2016, Bahrumsyah punya peran memberangkatkan ratusan warga Indonesia ke Suriah, melalui Batam, Kepulauan Riau. Bahkan, Bahrumsyah memberangkatkan istri ketiganya, Nia Kurniawati. Tapi Nia tertangkap otoritas Turki dan dideportasi Januari lalu.Walau Kementerian Luar Negeri dan Polri belum dapat memastikan tewasnya Bahrumsyah, kabar tersebut sudah beredar luas di sejumlah grup komunikasi kelompok teroris di Indonesia, seperti grup Telegram. Dari informasi grup tersebut, Bahrumsyah diduga tewas akibat aksi bom bunuh diri di kota Palmyra, Suriah. Dalam aksi tersebut, Bahrumsyah menggunakan identitas Abu Muhammad Al-Indonesi. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga. Keterangan keluarga menjadi salah satu faktor penting mengonfirmasi kabar tersebut. (SAN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000