JAKARTA, KOMPAS — Indonesia menerima banyak masukan dalam forum Universal Periodic Review untuk perlindungan hak asasi manusia yang diselenggarakan di Geneva, Swiss, Rabu (3/5). Dalam telekonferensi yang disiarkan langsung melalui saluran Web UN TV yang diselenggarakan sejumlah lembaga pegiat HAM di Jakarta, beberapa isu mencuat.
Isu-isu yang menjadi masukan dari negara-negara anggota Dewan HAM PBB antara lain perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, perdagangan manusia, buruh migran, kesetaraan jender dan orientasi seksual, penghapusan hukuman mati, serta kebebasan beragama.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang didampingi Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memimpin delegasi Indonesia dalam memberikan laporan di hadapan Dewan HAM PBB pada forum Universal Periodic Review. Forum ini diselenggarakan setiap lima tahun sekali di PBB.
Jayadi Damanik, Koordinator Desk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Komisi Nasional HAM, menyebutkan, salah satu hal yang saat ini mengkhawatirkan ialah kekerasan atas nama agama atau intoleransi. ”Dalam tiga tahun terakhir, kami mencatat ada kenaikan laporan intoleransi yang diterima Komnas HAM. Pemerintah harus menyampaikan ini secara jujur di hadapan Dewan HAM di PBB,” katanya.