logo Kompas.id
Politik & HukumIde Segar Dibutuhkan untuk...
Iklan

Ide Segar Dibutuhkan untuk Pembenahan

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemilihan calon komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menjadi momentum membenahi permasalahan internal dan memperbaiki kinerja. Calon terpilih harus memiliki strategi dan ide segar untuk membangun kekompakan antarkomisioner dan strategi baru menuntaskan pelanggaran hak asasi manusia berat.Kepala Bidang Advokasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan Putri Kanesia, Jumat (7/7), di Jakarta, mengatakan, nyaris tak ada pencapaian berarti pada Komnas HAM periode 2012-2017. Untuk penanganan sejumlah kasus pelanggaran HAM berat, kata Putri, Komnas HAM malah sepakat tak mengajukannya ke pengadilan HAM.Untuk penanganan sejumlah kasus HAM lain pun, lanjutnya, setiap komisioner malah menunjukkan perbedaan pendapat, antara lain terkait homoseksual dan lesbian serta Ahmadiyah. Kondisi itu memperlihatkan, komisioner Komnas HAM tidak solid."Untuk penanganan masalah HAM yang menemukan perbedaan pendapat dengan Kejaksaan Agung, itu pun tak ada strategi baru yang ditempuh Komnas HAM," ujarnya.Seperti diberitakan, sudah dua rapat paripurna yang berlangsung pada Juni dan Juli tak dihadiri secara lengkap oleh komisioner (Kompas, 7/7). Lima dari 13 komisioner berturut-turut tak hadir dalam dua rapat paripurna tanpa alasan yang jelas.Komisioner Komnas HAM periode selanjutnya harus memiliki strategi untuk membenahi konflik internal. Mereka juga harus memiliki ide segar dan strategi kreatif untuk menyelesaikan kasus HAM yang selama ini tertunda, termasuk menangani pelanggaran HAM berat masa lalu.Oleh karena itu, menurut Putri, dalam proses seleksi selanjutnya yang berupa tes wawancara, panitia seleksi (pansel) perlu mengajukan pertanyaan terkait strategi pembenahan internal dan penanganan kasus HAM yang selama ini tertunda. Menurut rencana, tes wawancara berlangsung pada 19-21 Juli di gedung Mahkamah Konstitusi. Wawancara diikuti 28 calon komisioner Komnas HAM yang lolos seleksi tahap ketiga.Secara terpisah, anggota Pansel Calon Anggota Komnas HAM, Bambang Widodo Umar, mengungkapkan, permasalahan internal Komnas HAM memang harus benar-benar ditangani. Saat ini, pansel berupaya merekrut calon komisioner yang memahami masalah HAM, berintegritas, dan mampu melakukan pengelolaan internal dengan baik.Marwah merosotUntuk mengawasi itikad dan kinerja komisioner, menurut Widodo, Komnas HAM membutuhkan dewan kode etik yang beranggotakan orang independen. Dewan kode etik penting untuk menjaga marwah Komnas HAM secara kelembagaan dan mengendalikan perilaku individu ataupun atas nama institusi yang berkaitan dengan etika."Dewan kode etik pun perlu dilembagakan atau distrukturkan dalam organisasi Komnas HAM. Jangan sampai komisioner melakukan pelanggaran moral dan terjerat pidana," ujar Widodo.Diharapkan komisioner Komnas HAM periode selanjutnya tak lagi saling terlibat konflik. "Konflik internal hanya akan membuat marwah Komnas HAM merosot," katanya. (MDN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000