JAKARTA, KOMPAS — Pemuda sebagai penerus kepemimpinan bangsa di masa depan dituntut memiliki visi membangun bangsa. Perkembangan zaman yang berubah dengan cepat dinilai sebagai tantangan yang harus diatasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, selain infrastruktur, kualitas sumber daya manusia juga akan menentukan kemajuan suatu negara. ”Itulah mengapa Pak Presiden Joko Widodo sangat menggenjot pembangunan infrastruktur. Kualitas SDM juga kami coba tingkatkan, berbagai beasiswa kami berikan, LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) salah satunya,” ujar Sri, Senin (14/8).
Itu disampaikannya dalam acara simposium nasional dengan tajuk ”Bangkit Bergerak Pemuda Indonesia Majukan Bangsa” yang diselenggarakan oleh Taruna Merah Putih (TMP), salah satu sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 400 peserta yang terdiri dari kader TMP, perwakilan siswa SMA, dan perwakilan gerakan mahasiswa.
Tampak hadir juga sebagai pembicara mantan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia dengan dimoderatori oleh Maruarar Sirait, Ketua TMP yang juga menjabat sebagai anggota DPR.
”Sebagai pemuda kalian harus punya visi membangun Indonesia ke depan, harus peduli terhadap bangsa. Karena kalau tidak, tidak ada lagi yang akan peduli terhadap Indonesia,” ujar Sri. Ia menjelaskan, perubahan teknologi dan juga geopolitik global saat ini menjadi tantangan Indonesia ke depan.
”Bangsa juga tidak akan maju kalau institusinya bobrok. Ini untuk semua institusi, baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Di institusi pemerintah, gaji pegawai sudah dinaikkan, tidak ada lagi alasan untuk korupsi dan tidak berkinerja dengan baik,” kata Sri.
Chairul Tanjung mengatakan, untuk memiliki daya saing, pemuda Indonesia harus memiliki semangat untuk bekerja keras sekaligus bekerja secara cerdas. Dengan cara demikian, pemuda dapat berkontribusi untuk mengatasi persoalan bangsa.
Adapun Ketua Umum TMP Maruarar Sirait yang ditemui Kompas seusai acara mengatakan, kreativitas dan terobosan yang dilakukan oleh pemuda adalah solusi untuk mengatasi persoalan bangsa, bukan melalui radikalisme. ”TMP bekerja sama dengan Hipmi juga Chairul Tanjung, kami berikan uang Rp 500 juta untuk beberapa ketua organisasi mahasiswa dan pemuda agar organisasi mereka bisa belajar mengembangkan usaha,” ujar Maruarar. (DD14)