logo Kompas.id
Politik & HukumPola Baru Aliran Dana...
Iklan

Pola Baru Aliran Dana Diantisipasi

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Untuk memperkuat sistem pengawasan aliran dana terhadap kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mengeluarkan buku putih tentang pemetaan risiko pendanaan terorisme. Buku putih tersebut diharapkan jadi panduan PPATK melacak dan mencegah aliran dana yang diberikan kepada sel teroris di Tanah Air.Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius, saat peluncuran buku putih tentang pemetaan risiko pendanaan terorisme di Jakarta, Rabu (27/9), menegaskan, pembuatan buku putih itu diperlukan karena modus pengumpulan dana untuk kegiatan terorisme sudah jauh berkembang.Menurut Suhardi, sel yang berafiliasi dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) telah meninggalkan cara-cara yang selama ini dilakukan kelompok Jamaah Islamiyah pada awal dekade 2000. Cara-cara itu di antaranya perampokan atau pencurian (fa\'i) dan penyalahgunaan organisasi nirlaba. Alasannya, pola lama itu mudah diketahui seiring penguatan regulasi lalu lintas uang oleh pemerintah dan instansi terkait. "Kini, tren baru pengumpulan dana dilakukan lewat donasi di media sosial serta pendanaan mandiri bagi pejuang teroris asing. Hal itu tidak lepas dari perkembangan dunia maya," kata Suhardi.Satu hingga dua tahun terakhir, pendanaan sejumlah aksi teror, kata Suhardi, juga berasal dari pimpinan NIIS asal Indonesia di Suriah. Dengan dasar itu, BNPT mengeluarkan buku putih agar dapat menjadi panduan instansi lain, terutama PPATK.Suhardi menekankan, pola pendanaan kelompok teroris diperkirakan akan terus berkembang. Pola baru yang mulai teridentifikasi adalah pengiriman uang dengan jumlah tertentu ke sejumlah rekening sebelum ditujukan ke rekening dituju. Terkait pembuatan buku putih, Suhardi menyatakan, BNPT melibatkan Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara RI dan Badan Intelijen Negara. Buku itu mencantumkan berbagai panduan, mulai dari pemetaan terkait jaringan teroris NIIS, pemetaan pola pendanaan teroris, hingga kehadiran pejuang teroris asing.Banyak rekening Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan, untuk mengungkap aliran dana kelompok teroris diperlukan kesabaran dan ketekunan. Pasalnya, dana yang dialirkan kelompok tersebut tidak terlalu besar dari satu rekening ke rekening lainnya, yaitu mulai dari 100 dollar Amerika Serikat hingga 1.000 dollar AS. "Tipikal aliran dana kelompok teroris itu menggunakan banyak rekening dengan jumlah yang relatif kecil kepada satu rekening tertentu," kata Kiagus.Sumber aliran dana ke kelompok teroris di Indonesia, kata Kiagus, tak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri, terutama Asia Tenggara. "Penggunaan valuta asing atau mata uang asing jadi salah satu ciri aliran dana kelompok teroris lainnya," ujar Kiagus. (SAN/APA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000