logo Kompas.id
Politik & HukumPenyuap Gunakan Identitas...
Iklan

Penyuap Gunakan Identitas Palsu

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Uang senilai Rp 2,3 miliar diterima mantan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono atas jasanya memuluskan lelang dan izin pekerjaan bagi PT Adhiguna Keruktama di lima pelabuhan di Jawa dan Bali. Adi Putra Kurniawan, komisaris di perusahaan tersebut, memberikan uang itu secara bertahap selama 2016-2017 melalui rekening bank dengan identitas palsu. Besarnya suap yang diterima Antonius dan modus untuk menyalurkan uang itu terungkap dalam sidang dengan agenda pembacaan dakwaan terhadap Adi selaku pemberi suap di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (16/11).Adi didakwa telah memberikan imbalan beberapa kali selama 2016-2017 kepada Antonius dengan total nilai Rp 2,3 miliar. Untuk menyalurkan imbalan itu, Adi memberikan rekening tabungan beserta kartu ATM Bank Mandiri Cabang Pekalongan kepada Antonius. Rekening tabungan itu dibuat dengan identitas palsu atas nama Joko Prabowo. Sementara untuk menyetorkan uang imbalan itu, Adi menggunakan rekening di Bank Mandiri dengan identitas palsu pula atas nama Yongkie Goldwing. Jaksa pada Komisi Pemberantasan Korupsi, Helmi Syarif, mengatakan, Adi berkenalan dengan Antonius pada 2015 saat Antonius masih menjabat Direktur Pelabuhan dan Pengerukan di Ditjen Perhubungan Laut. Saat itu, Adi telah meminta saran dan bantuan kepada Antonius untuk memenangi lelang proyek pengerukan pelabuhan.21 rekening bankMemasuki tahun 2016, saat Antonius dilantik sebagai dirjen, relasi Adi dan Antonius semakin erat. Dengan bantuan Antonius, Adi dapat memenangi lelang pekerjaan pengerukan di tiga pelabuhan, yakni pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Pulang Pisau di Kalimantan Tengah dan Pelabuhan Samarinda di Kalimantan Timur pada 2016 serta pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas di Jawa Tengah pada 2017.Adi juga memperoleh kemudahan dari Antonius untuk memperoleh surat izin kerja keruk (SIKK) sebagai syarat melaksanakan pekerjaan pengerukan. Setidaknya ada lima SIKK yang diterbitkan Antonius untuk Adi, yakni tiga SIKK untuk pengerukan di Pelabuhan Pulang Pisau, Pelabuhan Samarinda, dan Pelabuhan Tanjung Emas. Penerbitan dua SIKK lagi untuk pekerjaan pengerukan pada alur pelayaran PT Indominco Mandiri di Bontang, Kaltim, dan alur pelayaran PT Indonesia Power Unit Jasa Pembangkit (UJP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap Banten, Jawa Barat. Pengerukan alur pelayaran di dua perusahaan itu juga dilaksanakan PT Adhiguna Keruktama.Menurut jaksa pada KPK lainnya, Muhamad Takdir Suhan, setiap kali mengirimkan uang imbalan, Adi selalu memberi tahu Antonius lewat layanan pesan Blackberry Messenger dengan kalimat isyarat, antara lain "Kalender tahun 2017 sudah saya kirim", "Telor asin sudah saya kirim", atau menggunakan kata sarung jika mendekati Lebaran.Dalam praktik suap ini, Adi membuat 21 rekening bank yang semuanya menggunakan KTP dengan identitas palsu. Menanggapi dakwaan jaksa, Henock P Siahaan selaku penasihat hukum Adi menyampaikan akan mengajukan eksepsi atau nota keberatan. (MDN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000