logo Kompas.id
Politik & HukumPolri Pantau Proses Hukum WNI ...
Iklan

Polri Pantau Proses Hukum WNI di Filipina

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Negara RI terus memantau proses hukum yang melibatkan dua warga negara Indonesia di Filipina, yaitu Minhati Madrais dan M Ilham Saputra. Keduanya diduga terlibat milisi Maute di kota Marawi, Filipina. Meskipun mereka belum pernah terkait aksi teror di Tanah Air, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menemukan kaitannya dengan sel teroris di Indonesia. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, Polri melalui atase kepolisian di Kedutaan Besar RI di Manila, Filipina, menjalin komunikasi intensif dengan otoritas Filipina untuk mengetahui perkembangan proses hukum keduanya. "Kami akan berkoordinasi dengan otoritas Filipina membahas proses hukumnya. Bantuan hukum juga akan diberikan Kementerian Luar Negeri," ujar Setyo, Jumat (24/11), di Markas Besar Polri, Jakarta.Seperti diketahui, penangkapan Minhati dilakukan karena keterlibatan suaminya, Omar Maute, sebagai pendiri sekaligus pemimpin milisi Maute. Pada penangkapan 5 November lalu di kota Iligan, Mindanao, Minhati ditangkap bersama enam anaknya, empat putri dan dua putra. "Anak-anaknya tidak terlibat sehingga koordinasi juga dilakukan untuk membahas teknis penanganan terhadap mereka, apakah tetap di sana atau dipulangkan ke Indonesia," kata Setyo.Sementara itu, Ilham adalah salah satu dari 11 WNI yang menuju Filipina lewat jalur laut di Nunukan, Kalimantan Utara, dan Tawau, Malaysia. Perjalanan dilakukan November 2016. Ilham sempat dianggap meninggal setelah paspornya ditemukan Kepolisian Nasional Filipina di Marawi, awal Juni lalu. Ilham akhirnya ditangkap akhir Oktober lalu karena masuk daftar pencarian milisi Maute.Dari hasil pemeriksaan tim Densus 88 Antiteror Polri di Filipina sejak awal November, tambah Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, keduanya menjadi bagian anggota sel kelompok teroris di Indonesia. Kemudian, setelah mengonfirmasi ke Ilham terkait dugaan perannya sebagai agen yang membawa WNI ke Marawi, tidak ditemukan kebenaran dugaan itu.Lebih lanjut Setyo mengatakan, belum ada data yang menemukan keterkaitan Minhati dan Ilham dalam aksi teror di Indonesia. Namun, keberadaan mereka di Marawi menunjukkan indikasi keterlibatan kegiatan kelompok teroris yang berafiliasi dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius menambahkan, BNPT terus memonitor potensi kembalinya sejumlah kombatan asal Indonesia dari Filipina. (SAN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000