JAKARTA, KOMPAS — Upaya untuk mengungkap skenario kecelakaan Setya Novanto sebagai dalih untuk menghindari penyidikan sebagai tersangka terus didalami. Kini, giliran dokter dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, yaitu Michael Chia Cahaya selaku dokter umum, yang diperiksa untuk tersangka perkara merintangi penyidikan Fredrich Yunadi.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/1), mengatakan, pemeriksaan yang akan dilakukan tidak terbatas pada jajaran dokter. Dalam penyidikan, ada 26 saksi yang sudah diperiksa. ”Saksi-saksi yang diperiksa lebih kurang terdiri dari pegawai rumah sakit, perawat, serta pihak manajemen dan direktur PT Khidmat Perawatan Jasa Medika,” ujar Febri.
Manajemen RS Medika Permata Hijau juga dimintai keterangan sehingga diperoleh informasi soal adanya permintaan menyewa satu lantai rumah sakit sebelum kecelakaan Novanto terjadi. Karena itu, Novanto bisa langsung masuk ke ruang rawat inap VIP setelah kecelakaan, bukan Unit Gawat Darurat seperti umumnya korban kecelakaan.
Namun, pemesanan satu lantai itu tidak dapat dipenuhi. Novanto hanya memperoleh tiga ruang rawat inap. Akan tetapi, diperbolehkannya pihak Novanto menyewa tiga ruang rawat inap itu juga tetap dipertanyakan. Misalnya, mengapa pihak rumah sakit dapat mengabulkan pemesanan itu mengingat syarat untuk bisa memperoleh ruang rawat inap diperlukan diagnosis dokter yang jelas. Saat itu, Novanto belum diketahui menderita sakit tertentu.
Mengenai hal itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menangani persoalan itu. Ada lembaga yang menaunginya. IDI hanya bertanggung jawab terhadap perilaku dan kinerja dokter. Namun, Adib menuturkan, pihaknya segera menyerahkan hasil pemeriksaan IDI terhadap dokter yang sedang diperiksa dugaan pelanggaran etik ini kepada KPK.
Selain jajaran rumah sakit dan dokter, seorang politisi Partai Golkar yang merupakan Kepala Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur DPP Golkar Aziz Samual juga sempat dipanggil karena diduga mengetahui rencana yang berujung Novanto masuk rumah sakit. Tim penyidik pada Kamis ini juga melakukan penggeledahan di kantor Yunadi di kawasan Gandaria dan rumah dokter Bimanesh Sutarjo yang merawat Novanto.
Sementara itu, politisi Partai Golkar yang pernah menjadi pimpinan Badan Anggaran DPR, Melchias Markus Mekeng, kembali diperiksa KPK untuk tersangka politisi Partai Golkar, Markus Nari. Mekeng diperiksa soal proses penganggaran dan dugaan keterlibatannya meloloskan anggaran proyek KTP elektronik serta hubungannya dengan Markus. Hingga kini, Mekeng masih membantah memiliki keterlibatan. (IAN)