Dalam catatan Komisi Pemilihan Umum, Partai Demokrat ikut serta mencalonkan figur-figurnya di 16 pemilihan gubernur, 35 pemilihan wali kota, dan 110 pemilihan bupati.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, saat melantik putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu 2019 di kantor DPP Partai Demokrat, Sabtu (17/2), mengatakan, saat ini masih terlalu dini untuk berbicara mengenai pencalonan dan koalisi.
”Jangan dulu kita bicara capres dan cawapres. Jangan bicara dulu dengan partai lain untuk koalisi. Jangan berharap kekuasaan dulu,” kata Yudhoyono.
Presiden ke-6 RI ini mengatakan, Demokrat akan berbicara lebih jauh mengenai ketiga hal tersebut bila rakyat memberikan kembali amanat untuk Demokrat kembali ke pemerintahan. Saat rakyat memberikan amanatnya, menurut Yudhoyono, saat itulah partai harus bisa memberikan yang terbaik bagi rakyat.
Agus, yang pernah diusung Demokrat sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017, mengatakan, memang untuk saat ini Demokrat tidak akan berbicara mengenai koalisi dengan partai mana pun. Namun, dalam perjalanannya ke depan, pembicaraan dengan partai lain bukanlah hal yang tabu dilakukan.
”Terlalu dini untuk berbicara mengenai siapa yang akan diusung partai pada Pemilu 2019. Tapi, dalam politik semuanya cair. Apa pun bisa terjadi. Komunikasi hari ini bisa terus bergulir sampai dengan hari terakhir pencalonan capres maupun cawapres,” kata Agus.
Agus mengatakan, sebelum melangkah ke pemilu, tantangan Demokrat saat ini adalah untuk memenangi hati dan pikiran rakyat pada pilkada yang sudah mulai memasuki tahapan kampanye.
Hingga saat ini, sejumlah partai secara resmi telah menyatakan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo untuk maju kembali dalam Pilpres 2019. Dukungan itu, antara lain, disampaikan Partai Golkar, Nasdem, Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan. Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa berupaya mengusung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk mendampingi Jokowi. PDI-P, yang menjadi partai pengusung utama Jokowi pada Pemilu 2014, juga belum menyatakan dukungan resminya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto siap maju kembali sebagai calon presiden dalam Pilpres 2019. Prabowo akan maju jika rakyat menginginkannya, partai menugaskannya, dan ada dukungan yang riil. Untuk Pilpres 2019, Gerindra pun sudah menjalin komunikasi yang intens dengan partai lain antara lain Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) (Kompas, 11/2). (MHD)