logo Kompas.id
Politik & HukumPengelolaan Anggaran Belum...
Iklan

Pengelolaan Anggaran Belum Transparan

Oleh
· 2 menit baca
Wana Alamsyah  dari Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Direktur Penanganan Permasalahan Hukum Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Setya Budi Arijanta (kanan) menjadi narasumber dalam pemaparan Tren Penindakan Kasus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2017 di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Minggu (25/2). Sektor pelayanan publik sangat rentan untuk dikorupsi. Sepanjang tahun 2017, sedikitnya ada 84 kasus korupsi yang diproses oleh aparat penegak hukum pada sektor pelayanan publik dengan total kerugian Rp 1,02 triliun.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Wana Alamsyah dari Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Direktur Penanganan Permasalahan Hukum Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Setya Budi Arijanta (kanan) menjadi narasumber dalam pemaparan Tren Penindakan Kasus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2017 di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Minggu (25/2). Sektor pelayanan publik sangat rentan untuk dikorupsi. Sepanjang tahun 2017, sedikitnya ada 84 kasus korupsi yang diproses oleh aparat penegak hukum pada sektor pelayanan publik dengan total kerugian Rp 1,02 triliun.

Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri, Sabtu (24/12), di Jakarta menyampaikan, masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa program dan kegiatan pemerintah menentukan hidup mereka. Contoh, pembangunan jalan di desa terkadang tidak ada transparansi dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, penganggaran, dan pengadaannya. Akibatnya, kegiatan itu dikuasai kepala daerah, birokrat, anggota DPRD, dan pemborong. Mereka bersekongkol untuk mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek tersebut.

Sepanjang 2017, sebagai contoh, ada 30 kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi, salah satu di antaranya adalah gubernur. Berdasarkan catatan ICW, kepala daerah itu terlibat dalam 29 kasus korupsi dengan kerugian negara Rp 231 miliar dan suap sebesar Rp 41 miliar.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000