JAKARTA, KOMPAS — Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma merupakan aset strategis karena letaknya di ibu kota negara. Karena itu, penanganannya harus optimal, termasuk di antaranya penerapan zero accident.
Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda Nanang Santoso, Senin (26/2) di Jakarta, menggarisbawahi, Lanud Halim adalah lanud tipe A di dalam jajaran Komando Operasi TNI AU I. Lanud Halim menjadi pintu gerbang tamu-tamu VIP/VVIP dari dalam negeri ataupun mancanegara.
Dari segi operasi, Lanud Halim selalu terlibat, baik dalam Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang, termasuk penggunaan skuadron udara VIP/VVIP. Oleh karena itu, Nanang mengingatkan, faktor keselamatan terbang harus digarisbawahi. Zero accident harus diwujudkan, tak ada toleransi apa pun terhadap pelanggaran lambangja (keselamatan terbang dan kerja),” kata Nanang dalam upacara serah terima jabatan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma dari Marsekal Pertama Fadjar Prasetyo kepada Kolonel Tony Harjono.
Ia juga mengingatkan, tugas TNI AU ke depan makin dinamis dan kompleks. Hal ini merupakan perkembangan lingkungan strategis yang terus berubah, baik di kawasan global regional maupun kawasan.
Dalam acara terpisah, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menekankan pentingnya kaderisasi di tubuh TNI. Hal itu harus dilakukan demi keberlangsungan organisasi.
”Harus ditingkatkan dari sisi profesionalisme dan kemampuannya dalam mengantisipasi dan menghadapi tantangan yang semakin kompleks,” kata Hadi dalam acara Serah Terima Jabatan Kapusku TNI dari Brigjen TNI Abdul Rasyid kepada Kolonel Imam Baidhowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Ia juga mengingatkan perwira yang menduduki posisi terkait anggaran agar dapat mengawal penggunaan anggaran sesuai ketentuan. (EDN)