Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto (dua dari kiri) menunjukkan barang bukti slip transfer antarbank terkait kasus dugaan suap dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Garut 2018 di Bandung, Senin (26/2).
BANDUNG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Barat menahan bakal calon bupati Garut dari jalur perseorangan, Soni Sondani, Kamis (1/3). Dia diduga menjadi aktor utama dalam kasus dugaan suap kepada anggota KPU Garut, Ade Sudrajat, dan Ketua Panwaslu Garut Heri Hasan Basri.
Sebelumnya, Satuan Tugas Anti Politik Uang Bareskrim Polri dibantu Polda Jabar menangkap Ade Sudrajat, Heri Hasan Basri, dan salah satu anggota tim pemenangan bakal pasangan calon Soni-Usep Nurdin, Didin Wahyudin, Sabtu (24/2). Didin diduga memberikan mobil dan uang agar meloloskan Soni-Usep sebagai calon bupati dan wakil bupati Pilkada Garut 2018.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Komisaris Besar Umar Surya Fana, di Bandung, mengatakan, Soni sudah ditahan sejak Kamis pukul 01.00. Penahanan itu dilakukan setelah polisi memeriksa secara maraton Soni dan Usep. ”Didin mengatakan uang suap itu adalah pemberian Soni. Hal itu juga diakui Soni. Selain pengakuan itu, kami juga memiliki bukti transfer uang dari Soni kepada Didin dan transfer yang dilakukan Didin ke Ade dan Heri,” kata Umar.
Sementara itu, pasangan Soni dalam kontestasi politik lokal di Garut, Usep Nurdin, hingga saat ini masih berstatus sebagai saksi. Namun, menurut Umar, terbuka kemungkinan status Usep bisa ditingkatkan menjadi tersangka apabila ada bukti lain.
”Pekan depan, kami juga memeriksa saksi lainnya. Mereka adalah Ketua KPU Garut Hilwan Fanaqi, tiga komisioner KPU lainnya, dan anggota-anggota Panwaslu Garut,” ujar Umar.
Sementara itu, Usep Nurdin menjelaskan, untuk kepentingan pilkada, pihaknya membentuk dua tim. Tim pertama dipimpin Didin dan berada di bawah kendali Soni. Tim kedua dipimpin Endang Gozali di bawah koordinasinya. ”Tim pertama fokus pada urusan berkas pendaftaran, termasuk berhubungan dengan KPU Garut. Sementara tim kedua lebih fokus pada urusan baliho atau promosi. Jadi, saya tidak tahu kalau ada penyuapan oleh Didin,” ujar Usep. (SEM)
