JAKARTA, KOMPAS - Pembentukan poros alternatif di luar koalisi pendukung Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terus digodok. Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa intens berkomunikasi untuk mematangkan rencana memunculkan calon presiden ketiga di Pemilihan Presiden 2019.
Elite ketiga partai itu, Kamis (8/3), di Jakarta, bertemu di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan. Hadir dalam pertemuan yang diinisiasi oleh Partai Demokrat itu Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno, dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Lukmanul Hakim.
Eddy Soeparno mengatakan, dalam pertemuan yang sudah tiga kali diadakan di antara mereka itu ada kesepakatan untuk memberikan alternatif calon presiden kepada pemilih. ”Sekarang sudah ada Pak Jokowi. Jika Pak Prabowo juga akan maju, itu jadi alternatif di luar Pak Jokowi. Namun, jika ada putra bangsa lain yang siap maju, itu akan lebih bagus,” kata Eddy.
Namun, dalam pertemuan itu juga dibicarakan sejumlah opsi di luar pembentukan poros ketiga, seperti kemungkinan merapat ke salah satu koalisi, baik Jokowi maupun Prabowo. Posisi dan kedudukan ketiga partai saat ini masih cair.
Sebelumnya, sejumlah elite Demokrat dan PAN sudah beberapa kali mengatakan membuka kemungkinan membentuk poros ketiga di luar koalisi pendukung Jokowi dan Prabowo. Namun, PKB sejauh ini belum menunjukkan niat untuk bergabung. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebelumnya mengatakan, PKB masih nyaman berkoalisi dengan Jokowi saat ini (Kompas, 7/3).
Sementara itu, Hinca Panjaitan mengatakan, frekuensi antara ketiga partai saat ini sudah sama, yaitu ingin memunculkan alternatif capres di luar Jokowi dan Prabowo. Namun, komunikasi yang biasanya dilakukan oleh sesama sekjen partai itu belum final. Keputusan akhir akan diputuskan dalam forum pengambilan keputusan partai setingkat rapat kerja nasional atau rapat pimpinan nasional.
Tokoh alternatif
Adapun nama tokoh alternatif untuk dijadikan capres belum dibicarakan secara gamblang di antara ketiga partai itu. Namun, Eddy mengatakan, sejumlah nama yang belakangan beredar di publik memang disebut-sebut.
Demokrat menawarkan putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono; PAN menawarkan Ketua Umum Zulkifli Hasan; dan PKB menawarkan Ketua Umum Muhaimin Iskandar.
Seperti diketahui, ketiga partai berupaya mengusung elitenya untuk menjadi capres atau cawapres di 2019. Demokrat menawarkan putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono; PAN menawarkan Ketua Umum Zulkifli Hasan; dan PKB menawarkan Ketua Umum Muhaimin Iskandar.
”Oleh karena waktu sudah mepet sehingga tidak mungkin ada sosok baru yang ujug-ujug datang dan harus disosialisasikan dalam waktu kurang dari satu tahun,” kata Eddy. Ia menambahkan, jika poros ketiga dibentuk, PAN akan memajukan Zulkifli sebagai cawapres.
Hinca mengakui Demokrat memang menawarkan Agus Yudhoyono sebagai calon yang diusung di Pilpres 2019. Namun, pembicaraan antara ketiga partai belum mengerucut pada tokoh mana yang akan diusung jika poros ketiga terbentuk.