JAKARTA, KOMPAS-Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (13/3), menyelesaikan rapat pleno untuk memutakhirkan data pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Jatim pada Juni 2018. Untuk Pilgub Jatim, pemilih di Surabaya tercatat sebanyak 2.009.027 orang dengan kondisi perempuan lebih banyak daripada lelaki. Kondisi itu mungkin akan dimanfaatkan secara maksimal oleh kontestan yakni Khofifah Indar Parawansa dan Puti Guntur Soekarno.
Komisioner KPU Surabaya Purnomo Pringgodigdo memaparkan, warga yang terdaftar dalam daftar pemilih hasil pemutakhiran (DPH) sebanyak 2.009.072 jiwa. Jumlah itu terdiri dari 981.728 lelaki dan 1.027.344 perempuan. Perbandingan lelaki dan perempuan ialah 49:51 persen. “Perempuan lebih banyak tetapi tidak terlalu signifikan,” katanya.
Jumlah warga dalam DPHP itu akan menjadi bagian dari 38 kabupaten/kota yang akan ditetapkan oleh KPU Jatim menjadi daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pilgub Jatim. Di Surabaya, pemberian hak pilih Pilgub Jatim akan digelar di 4.284 tempat pemungutan suara (TPS). Jumlah TPS masih bisa bertambah misalnya untuk kondisi khusus di RS, rutan, LP, atau panti penyandang disabilitas.
Adapun Pilgub Jatim diikuti oleh dua pasangan. Nomor urut 1 ialah mantan Mensos Khofifah dan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak yang diusung koalisi Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Nadem, dan Hanura (42 kursi). Nomor urut 2 ialah Wagub Jatim Saifullah Yusuf dan Anggota DPR Puti yang diusung koalisi PKB, PDIP, Gerindra, dan PKS (58 kursi).
Tidak seperti dua pilgub sebelumnya, saat ini, keterwakilan perempuan dapat disalurkan ke Khofifah atau Puti. Perbedaannya, Khofifah bertarung sebagai cagub dan untuk ketiga kalinya di Jatim. Puti adalah cawagub yang baru pertama kali terjun ke pertarungan pilkada provinsi. Puti menggantikan calon pasangan Saifullah sebelumnya yakni Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang menyatakan mundur sebelum pendaftaran pada Januari lalu.
Ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil Roziqi mengatakan, perebutan suara di Surabaya akan ketat mengingat Kota Pahlawan dikuasai oleh PDIP. Namun, bukan berarti perempuan Surabaya akan cenderung memilih Puti. Meski Puti adalah cucu Soekarno, Proklamator dan Presiden pertama kelahiran Surabaya, nama Puti belum terlalu membumi di Surabaya dan Jatiml. Justru nama Khofifah yang diyakini lebih dikenal publik.
“Kondisi itu kami yakini menguntungkan bagi pasangan Khofifah-Emil,” kata Roziqi. Pertarungan ini akan sengit sebab cagub Saifullah yang dua periode menjadi Wagub Jatim tentu juga punya keterpilihan dan kepopuleran tinggi. Dengan asumsi Puti kurang dikenal, publik Surabaya sudah amat mengenal Saifullah.
Ketua Tim Pemenangan Saifullah-Puti Hikmah Bafaqih mengatakan, koalisi partai bekerja keras untuk memenangkan pasangan Saifullah-Puti tersebut. Meski Puti dianggap sosok yang baru datang ke Jatim, tetapi dengan membawa nama Soekarno, sosok yang amat dikenang dan dikagumi di Jatim, diharapkan publik akan cepat mengenal dan menerima Puti.
Sejak penetapan calon pada Februari 2018, tim terus membawa Saifullah-Puti berkeliling Jatim untuk mengenalkan pasangan ini dan meraih simpati. Tim masih yakin dapat menumbangkan Khofifah-Emil di kontestasi.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.