BOGOR, KOMPAS - Presiden Joko Widodo mencari masukan nama tokoh-tokoh yang bisa mendampinginya dalam Pemilu Presiden 2019. Diskusi dan kajian mulai dilakukan untuk menyaring kelebihan dan kekurangan setiap tokoh.
Pada Agustus 2018, para bakal calon presiden dan wakil presiden harus mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum.
Presiden Jokowi, yang hampir pasti akan mencalonkan diri kembali, pun sudah mulai melangkah. Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Senin (12/3), di Istana Bogor, Jawa Barat, mengatakan, Presiden selalu terbuka terhadap masukan-masukan. ”Intinya, itu keputusan Pak Presiden dengan mendengarkan parpol-parpol yang mencalonkan. Sekarang, kan, belum final,” ujar Pratikno.
Presiden Jokowi, selama ini, tidak menjawab dengan jelas apabila ditanya mengenai cawapres yang akan mendampinginya. Pada Selasa (27/2), di Cikarang, Presiden Jokowi mengatakan, semua masih dimatangkan, terutama terkait kriteria cawapres yang mendampinginya. ”Belum bicara siapanya. Jadi, ditunggu saja. Sabar,” ujar Presiden, saat itu.
Soal kriteria, Presiden mengatakan, hal itu masih dalam proses, baik di partai maupun di tim internalnya. Mengenai tim internal ini, Pratikno membantah saat dikonfirmasi apakah benar ia memimpin tim internal yang dimaksud Presiden. Menurut Pratikno, hanya telaah yang dilakukan meski belum final.
Sementara itu, Jusuf Kalla, dalam beberapa kesempatan, sudah menyatakan tak ingin maju kembali sebagai cawapres. Sebab, aturan perundangan membatasi masa jabatan presiden dan wakil presiden sebanyak dua periode.
Meski demikian, akhir Februari lalu, Kalla menyebutkan, sosok yang mendampingi Jokowi semestinya dikenal publik dan memiliki elektabilitas yang baik. Dengan demikian, sosok cawapres ini akan memperkuat elektabilitas Jokowi.
Menemui politisi
Presiden pun sudah mulai menemui banyak politisi. Presiden kerap kali muncul bersama tokoh politik tertentu dalam kegiatan-kegiatan kepresidenan. Dalam peresmian kereta bandara Jakarta-Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (2/1), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mendampingi Presiden.
Dalam peresmian renovasi stadion tenis terbuka dan tertutup di Senayan, Jakarta, Presiden tampil bersama Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Romahurmuziy pun bersama Presiden dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur pada 3 Februari dan dalam acara Dzikir Kebangsaan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, 21 Februari. Presiden pun muncul bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat peninjauan proyek MRT Jakarta, Rabu (7/3).
Pengajar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Haryadi, menilai, Presiden Jokowi memang harus memayungi semua kekuatan politik resmi yang ada. Di sisi lain, semua memanfaatkan pertemuan dengan Presiden untuk mengapitalisasi kepentingan diri atau kepentingan partainya masing-masing.