CIREBON, KOMPAS – Hingga kini, Partai Demokrat belum menentukan arah koalisi Pemilu Presiden 2019. Namun, partai yang elektabilitasnya menurun pada Pemilu lalu itu memastikan mengincar pemilih muda yang proporsinya terus meningkat.
Dalam safari politik ke Jawa Barat, Agus Harimurti Yudhoyono, Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Partai Demokrat kerap menemui anak muda. Pada Senin (19/3), misalnya, di sebuah kafe, putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu berdiskusi dengan sejumlah komunitas Cirebon. Sehari sebelumnya, Agus berkemah di Argalingga, Kabupaten Majalengka.
Menurut Agus, anak muda sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa. “Secara elektoral, mereka (anak muda) besar. Pemilih berusia 17 sampai 35 tahun pada 2019 nanti berjumlah sekitar 100 juta orang, lebih dari 50 persen dari total pemilih. Oleh karena itu, penting bagi saya (Partai Demokrat) untuk memenangkan hati dan pikiran anak muda,” ujar Agus yang mengenakan kaos hitam serta jaket pada siang itu.
Agus menegaskan, pihaknya akan mengajak serta anak muda dalam kontes politik yang baik. Untuk itu, dalam pekan ini, Agus berkeliling ke 27 kabupaten/kota di Jabar untuk menyerap aspirasi masyarakat, utamanya anak muda. Ia juga menyinggung masa emas Indonesia saat masyarakat usia produktif berlimpah pada 2045.
Saat ditanya terkait keputusan untuk menjadi calon wakil presiden pada 2019 pasca Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Agus tidak menjawab. Seperti diketahui, rapat itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yang telah diusung sejumlah partai untuk maju pada Pilpres 2019.
“Belum, belum lagi komunikasi (dengan Joko Widodo). Setelah Rapimnas, saya sudah tur ke Jabar,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini, Partai Demokrat fokus mengerahkan seluruh kekuatan kader untuk bangkit kembali pada Pemilu 2019, seperti yang diraih pada 2009. “Kami sempat terpuruk, dalam arti suara berkurang signifikan pada 2014,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, Agus disiapkan sebagai pemimpin baru. Namun, arah koalisi Partai Demokrat untuk Pilpres 2019 belum diputuskan (Kompas, 14/3).