Ketua Koordinator Bidang Kepartaian DPP Partai Golkar Ibnu Munzir mengatakan, tim untuk bertemu Mahyudin tersebut dibentuk Airlangga pada akhir pekan lalu.
”Saya kira Pak Airlangga akan mencari win-win solution. Yang paling mungkin ialah mengompromikan kapan waktunya (pergantian Wakil Ketua MPR),” ujar Ibnu, Minggu (1/4/2018), di Jakarta.
Kebijakan mengutus perwakilan menemui Mahyudin, tambahnya, merupakan upaya Airlangga untuk segera menyelesaikan permasalahan itu. Hingga Minggu kemarin, kata Ibnu, hasil komunikasi Airlangga dan Mahyudin belum menampakkan hasil yang sesuai dengan keputusan rapat pleno itu.
Setelah diputuskan dalam Rapat Pleno DPP Partai Golkar, pergantian Wakil Ketua MPR dari Golkar juga telah disampaikan oleh Airlangga kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan pada 19 Maret lalu. Saat itu, Zulkifli pun menyerahkan pergantian itu kepada Partai Golkar.
Titiek berharap masalah pergantian wakil ketua MPR dapat diselesaikan secepatnya dan tidak menghadirkan kekisruhan (Kompas, 21/3/2018).
Namun, Mahyudin menolak untuk menyerahkan kursi pimpinan MPR kepada Titiek. Mahyudin berlandaskan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD serta Pasal 31 Peraturan MPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib MPR.
Calon DPD
Selain keputusannya itu, Mahyudin juga telah memutuskan untuk tidak lagi mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPR dari Partai Golkar pada Pemilu 2019. Ia berencana akan mendaftarkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Kalimantan Timur.
”Saya sudah dua periode di DPR, maka saya anggap sudah perlu bergantian dengan yang muda agar ada regenerasi dan kaderisasi,” ujar Mahyudin.
Terkait dengan posisinya di Partai Golkar, Mahyudin menegaskan, keputusannya sebagai calon anggota DPD tidak akan membuat dirinya meninggalkan Partai Golkar. Ia akan tetap menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar.
Menyikapi hal itu, Ibnu mengatakan, kehadiran utusan Airlangga yang berkomunikasi dengan Mahyudin juga membahas langkah politik yang akan dilakukan Mahyudin pada Pemilu 2019. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, pengurus DPP Partai Golkar akan membahas keputusan Mahyudin itu.
”Pak Airlangga masih keliling ke daerah. Kalau sudah di Jakarta, ia akan menyiapkan langkah berikutnya untuk persoalan ini,” katanya. (SAN)