Sejak Jumat (6/4/2018), video blog Presiden Joko Widodo akan menjajal sepeda motor chopper warna emasnya sudah beredar di akun media sosialnya. Dalam video itu Jokowi bertanya, ”Ayo tebak, saya akan ke mana?” Para pendukungnya di media sosial pun langsung merespons. Tagar #jokowimomotoran cukup eksis di media sosial. Pada Minggu (8/4), jalur berkelak-kelok dan naik- turun dilalui Presiden bersama pengendara sepeda motor dari beberapa komunitas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Motor chopper custom Presiden Jokowi memang belum pernah turun ke jalan raya. Selama ini Presiden hanya menjajalnya di halaman Istana Kepresidenan Bogor. Apalagi, motor custom yang menggunakan mesin, ban, dan tromol Royal Enfield Bullet 350 cc ini harus dilengkapi dengan sertifikat uji sebelum digunakan di jalan.
Jadi, sebelum ”momotoran”, Presiden pun memamerkan surat izin mengemudi (SIM), buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB), surat tanda nomor kendaraan (STNK), dan sertifikat uji. Sertifikat uji tersebut merupakan bukti sepeda motor Presiden Jokowi laik jalan sehingga bisa melaju di jalan raya.
Presiden pun tak lupa mengenakan helm, jaket jins dengan gambar peta Indonesia di dada dan tulisan Indonesia di punggung, sarung tangan kulit buatan perajin Garut, serta sepatu kets Vans off the Wall bertuliskan grup rock kegemarannya, Metallica. Suara motor chopper emas Presiden Jokowi pun menderu saat rombongan mulai melaju.
Sepanjang jalan yang dilalui, banyak warga menyambut di pinggir jalan. Bahkan, seorang lelaki bertelanjang dada sempat berlari menghambur dan berusaha menyalami Presiden yang tengah melaju di atas motornya. Personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pun langsung berlari di samping Presiden.
Presiden Jokowi berangkat dari Bogor ke Sukabumi menggunakan rangkaian Kereta Luar Biasa RI 1. Sambil tetap melakukan sejumlah agenda kunjungan kerja, Presiden Jokowi kemudian menempuh perjalanan sejauh 30 kilometer dari depan Kantor Kecamatan Bantargadung sampai Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Namun, ”momotoran” gaya Jokowi ini jelas bukan sekadar bergembira menikmati perjalanan anak motor beramai-ramai.
Setidaknya dua titik kegiatan padat karya tunai disambangi. Bahkan, sebelum memacu sepeda motornya, Presiden meninjau pemberian tambahan gizi berupa makanan lokal di Puskesmas Bantargadung, Sukabumi.
Titik pertama yang disambangi menggunakan sepeda motor adalah perbaikan saluran irigasi dalam program padat karya tunai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu. Titik kedua, pembangunan tembok penahan tanah dan pondok wisata Situ Kubang di Desa Citarik, Palabuhanratu.
Saluran irigasi di Desa Pasirsuren bakal mengairi sawah seluas 125 hektar. Irigasi sepanjang 600 meter ini sebagian dibangun menggunakan pasangan batu kali dengan sebagian besar lainnya memakai pemasangan batu dan peninggian tanggul. Proyek bernilai Rp 225 juta itu dikerjakan 70 orang dan ditargetkan selesai dalam 50 hari.
Bertemu rakyat
Di Kampung Tegallega Pasir, Desa Citarik, enam pondok wisata dibangun dalam proyek senilai Rp 89 juta dengan porsi upah tenaga kerja Rp 28,3 juta. Pengerjaan diperkirakan selama 25 hari. Citarik merupakan salah satu pusat wisata arung
jeram terkenal Indonesia.
Di Jawa Barat, kata Presiden Jokowi kepada wartawan, ada 711 proyek padat karya tunai yang setiap proyek bisa menyerap 100-an orang. Dengan demikian, padat karya tunai diharapkan bisa menggerakkan ekonomi di daerah.
Menurut Presiden, Palabuhanratu Sukabumi sangat indah. Jalur jalan yang ditempuh yang berkelok-kelok pun indah. Dengan ”momotoran” bersama ini, Palabuhanratu diharap makin dikenal sebagai tempat wisata.
Ada banyak cara untuk bertemu rakyat. Salah satunya, Presiden Jokowi menyambangi dengan sepeda motornya.