Berbagai Lomba untuk Tanamkan Pancasila pada Generasi Milenial
Oleh
Anita Yossihara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial bukanlah perkara mudah. Pasalnya pendekatan konvensional dan struktural melalui pelajaran di sekolah maupun penataran dan seminar diyakini sulit menjangkau generasi milenial.
Oleh karena itulah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) merumuskan strategi untuk menanamkan Pancasila kepada generasi milenial. Lembaga yang berada langsung di bawah Presiden itu merancang berbagai lomba untuk menggaet kalangan muda.
Kepala BPIP Yudi Latief dalam jumpa wartawan di kantor BPIP, Jakarta, Rabu (11/4), menjelaskan, lomba-lomba itu akan digelar sebelum hari Pancasila, 1 Juni mendatang. Lomba-lomba itu bertujuan untuk menggelorakan Pancasila, terutama di kalangan generasi milenial.
Damhuri Muhammad, salah seorang panitia hari Pancasila BPIP, menjelaskan, ada enam macam lomba yang akan digelar BPIP. Pertama, lomba pembuatan yel-yel Pancasila berbasis Vlog. "Isinya bentuk dukungan pengamalan Pancasila," tuturnya.
Selain itu lomba pembuatan meme Pancasila, film pendek berdurasi tiga menit, penulisan essai, dan cipta lagu bertemakan Pancasila. "Film pendek Pancasila terbagi menjadi dua genre, fiksi dan dokumenter, menggambarkan pemahaman, pengamalan, dan dukungan terhadap nilai-nilai Pancadila," kata Damhuri.
Lomba dimulai sejak 15 April hingga 23 Mei. Masyarakat diharapkan aktif mengikursertakan hasil karya dalam lomba dalam rangka peringatan hari lahir Pancasila tersebut.
Pendekatan budaya
Sementara itu panitia lain, Zastrouw Al Ngatawi, mengatakan, panitia juga akan merayakan hari lahir Pancasila dengan agenda seni dan budaya. Keputusan tersebut diambil lantaran pendekatan kebudayaan dinilai lebih efektif dalam penyebaran dan penyemaian ideologi Pancasila.
Salah satu agenda kebudayaan yang akan digelar adalah sambung rasa Pancasila di berbagai pesantren yang diikuti masyarakat lintas agama. Agenda lain adalah ziarah Pancasila dan pagelaran seni serta budaya para maestro Indonesia.