Perkuat Nilai Pancasila di Perguruan Tinggi, Cegah Paham Radikal
Oleh
Cokorda Yudistira
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penanaman nilai-nilai Pancasila harus terus diperkuat di masyarakat, termasuk di perguruan tinggi. Pancasila sebagai ideologi akan kuat dan membumi dalam kehidupan berbangsa apabila Pancasila diyakini, diketahui, dan dilaksanakan dalam kehidupan warga negara.
”Pancasila tidak cukup hanya dihapal butir-butirnya, tetapi harus didorong agar anak-anak bangsa mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” kata Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif di Universitas Hindu Indonesia (Unhi), Denpasar, Bali, Senin (28/5/2018).
Sebelumnya, Yudi memberikan ceramah serangkaian acara sosialisasi kebangsaan bertajuk ”Peningkatan Wawasan Kebangsaan untuk Memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bagi Generasi Muda” di Unhi Denpasar.
Dalam sosialisasi kebangsaan itu, Yudi menyatakan pengamalan nilai-nilai Pancasila menjadi penting dalam kehidupan bangsa yang majemuk. Semua agama mengajarkan hidup harmoni. ”Pancasila sangat harmonis,” kata Yudi.
Yudi mengingatkan kalangan kampus agar tetap menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan, kekeluargaan, dan kemajemukan selain mengembangan keilmuan. Terawatnya nilai-nilai kebangsaan, kekeluargaan, dan kemajemukan di kampus akan dapat mencegah masuk dan berkembangnya paham radikal di kampus.
Kampus, menurut Yudi, seharusnya menjadi tempat pencerahan dan tempat kebangsaan karena kampus merupakan tempat bertemu para pemikir yang berasal dari latar belakang berbeda dan mempunyai inspirasi untuk menyatukan keragaman menjadi tautan harmoni.
”Mana kala kampus menjadi sarang irasionalitas, sarang kebencian, permusuhan, hal itu sebenarnya sudah keluar dari nilai dasar dan nilai historis kampus di Indonesia. Tentu itu sangat mengkhawatirkan,” ujar Yudi.
Rektor Unhi I Made Damriyasa mengatakan, perguruan tinggi atau universitas berperan strategis dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dan republik. Damriyasa menyatakan setuju dengan pendapat Kepala BPIP tersebut. Pemahaman mengenai sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila harus terus disosialisasikan kepada masyarakat, terutama kalangan muda.
”Unhi berperan menanamkan dan menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila,” kata Damriyasa.
Sosialisasi kebangsaan yang diselenggarakan Unhi juga melibatkan murid sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, selain mahasiswa dan pengajar Unhi Denpasar.
Damriyasa menyatakan, Unhi tidak hanya mengembangkan pendidikan sains dan teknologi, tetapi juga mengembangkan pembentukan karakter dengan menyeimbangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.
”Dengan demikian, tidak akan ada ideologi yang bertentangan dengan Pancasila di kampus,” kata Damriyasa.