Bupati Bengkalis Diklarifikasi tentang Uang Rp 1,9 Miliar

KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Gedung Merah Putih KPK di Jakarta. Berdasarkan data KPK, tingkat kepatuhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam melaporkan harta kekayaannya masih rendah, Kamis (17/5/2018).

JAKARTA, KOMPAS - Bupati Bengkalis Amril Mukmin diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Koruspi di Mako Brimob Pekanbaru pada Kamis (7/6). Selain bupati, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bengkalis juga diminta keterangannya terkait uang senilai Rp 1,9 miliar yang ditemukan di rumah dinas Amril pada awal Juni lalu.

“Penyidik mengonfirmasi informasi terkait asal usul uang Rp 1,9 miliar yg ditemukan di rumah Bupati sebelumnya. Juga dugaan aliran dana dari sejumlah perusahaan terkait sejumlah proyek di Bengkalis. Untuk anggota DPRD, digali mengenai proses pembahasan anggaran di DPRD,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, di Gedung KPK Jakarta, Kamis (7/6).

Penemuan uang sebesar Rp 1,9 miliar ini bermula dari penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK terkait kasus proyek peningkatan Jalan Batu Panjang - Pangkalan Nyirih di Kabupaten Bengkalis Tahun 2013-2015. Dalam perkara ini, tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Sekretaris Daerah Kota Dumai M Nasir yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Bengkalis 2013-2015 M Nasir dan pihak swasta Hobby Siregar.