JAYAPURA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Papua beserta jajarannya menetapkan status keamanan siaga satu di seluruh wilayah Papua. Hal ini untuk mengantisipasi adanya gangguan saat pelaksanaan pilkada di 28 kabupaten dan 1 kota pada Rabu (27/6/2018).
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, Selasa (26/6/2018).
Diketahui tahun ini ada pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua serta pemilihan bupati di tujuh kabupaten, yakni Deiyai, Paniai, Puncak, Mimika, Biak Numfor, Jayawijaya, dan Mamberamo Tengah.
Ada 18 pasangan kandidat kepala daerah dalam pilkada dan dua pasang kandidat dalam Pilgub Papua. Jumlah TPS dalam Pilgub Papua sebanyak 9.222 TPS di 5.498 kampung. Daftar pemilih tetap sebanyak 3,4 juta orang.
Ahmad mengatakan, seluruh personel yang disiapkan untuk pengamanan Pilgub Papua dan pemilihan bupati di tujuh kabupaten sebanyak 8.000 orang.
”Ada tiga kategori pengamanan tempat pemungutan suara, yakni rawan, rawan sekali, dan khusus untuk penggunaan sistem noken,” ujarnya.
Ia menuturkan, daerah yang jadi atensi khusus aparat kepolisian dalam pelaksanaan Pilgub Papua adalah Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Tolikara, dan Yahukimo.
Sementara aparat juga memberikan perhatian khusus untuk daerah yang melaksanakan pemilihan bupati, yakni Paniai dan Mimika.
Ketua Panitia Khusus Pilkada Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Thomas Sondegau mengimbau warga agar tidak menerima berita bohong atau hoaks menjelang pemungutan suara. Sebab, hal ini berpotensi menimbulkan konflik antarwarga.
”Warga harus menghindari berita hoaks berbau kampanye hitam serta isu suku, agama, ras, dan antargolongan. Hal ini akan menimbulkan lagi konflik pilkada di tanah Papua sehingga bisa jatuh korban,” kata Thomas.
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey menyatakan, pihaknya telah menerjunkan tim di beberapa daerah untuk memantau pelaksanaan pilkada.
”Sejumlah daerah yang menjadi pantauan Komnas HAM dalam pilkada adalah Paniai, Yahukimo, Puncak, Mimika, dan Keerom,” ujar Frits.
Selasa kemarin, Kelompok Kriminal Bersenjata meneror aparat keamanan dan warga di Bandar Udara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (25/6/2018). Tiga warga tewas tertembak dan dua warga serta seorang pilot terluka.
Pilot pesawat, yakni kapten Ahmad Kamil (27), terkena serpihan peluru di punggung bagian kiri. Sementara kopilot Lenius Wonda beserta 15 penumpang yang merupakan anggota Brimob Polda Papua tidak mengalami luka-luka.
Adapun identitas tiga korban tewas adalah Hendrik Sattu Kota (35) tertembak di perut, Margareta Polli (20) terkena tembakan dan bacok di kepala serta tangan, dan Zaenal Abidin (38) tertembak di rusuk bagian kiri. Hendrik dan Margareta adalah pasangan suami istri.