logo Kompas.id
Politik & HukumBawaslu Diminta Lebih...
Iklan

Bawaslu Diminta Lebih Transparan

Oleh
Hamzirwan Hamid
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5AEFq3lEUgDAwsp7-gaf4VOeT70=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F20180826_143001-1.jpg
SHARON UNTUK KOMPAS

Diskusi ”Bawaslu dalam Polemik Mahar Politik dan Gugatan Caleg Koruptor” dihadiri (kanan ke kiri) Direktur Lingkar Mardani Ray Rangkuti; Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Fadli Ramadhanil; Peneliti Indonesia Corruption Watch, Almas Sjafrina; Direktur Indonesia Budget Center, Roy Salam; dan dimoderatori Peneliti Indonesia Corruption Watch, Kurnia Ramadhana, di Jakarta, Minggu (26/8/2018).

JAKARTA, KOMPAS — Biaya pengawasan pemilihan serentak 2019 mencapai Rp 14,20 triliun. Jumlah ini meningkat 245 persen dari biaya pemilihan umum dan legislatif pada 2014 sebesar Rp 4,12 triliun. Namun, peningkatan anggaran tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja dari Badan Pengawas Pemilihan Umum.

Data ini berdasarkan pada laporan Indonesia Budget Center (IBC). Hal ini disampaikan Direktur IBC Roy Salam pada diskusi ”Bawaslu dalam Polemik Mahar Politik dan Gugatan Caleg Koruptor” di Jakarta, Minggu (26/8/2018).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000