JAKARTA, KOMPAS — Tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan umum cenderung turun. Hal ini, antara lain, dipicu rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. Guna merangkul masyarakat, khususnya generasi muda, partai politik harus melakukan koreksi.
Berdasarkan data Litbang Kompas, tingkat partisipasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 adalah 69,5 persen. Jumlah ini lebih rendah ketimbang Pilpres 2009 (72,5 persen) dan jauh menurun dibandingkan dengan Pemilu 2004 putaran pertama yang mencapai 78,2 persen. Sementara tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu Legislatif 2014 mencapai 75,1 persen, lebih tinggi daripada Pemilu 2009 meski masih di bawah Pemilu 1999 yang mencapai 92,7 persen (Kompas, 2/4/2018).
”Tren partisipasi politik masyarakat dalam pilpres memang menurun. Namun, partisipasi politik dalam bentuk lain meningkat. Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat dapat menyatakan pendapat politik lewat berbagai platform media sosial. Momen ini berpotensi meningkatkan kepercayaan masyarakat,” kata anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding, dalam diskusi Empat Pilar MPR bertajuk ”Penguatan Partisipasi Politik Masyarakat”, Jumat (31/8/2018) di Jakarta.
Kadir menyampaikan, generasi muda yang aktif dalam partisipasi politik di media sosial harus dirangkul. Partai politik juga harus cerdas merangkul generasi muda dengan terus memperbaiki citranya.
”Politik itu harus diisi dengan orang yang baik dan benar. Jika tidak, bangsa ini akan hancur,” katanya.
Menurut Kadir, seseorang mau berpartisipasi sebagai pemilih dalam pemilu ketika ia yakin dirinya tidak akan terlibat konflik kepentingan partai politik. Selain itu, cita-cita partai politik juga harus sesuai dengan kenyataan.
Kepercayaan rendah
Director for Presidential Studies-DECODE Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Nyarwi Ahmad menyampaikan, sistem demokrasi di Indonesia sebenarnya sudah mapan. Namun, rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap parpol membuat tingkat partisipasi politik rendah. Padahal, apabila partisipasi politik meningkat, demokrasi akan semakin menguat. (SHARON PATRICIA)