JAKARTA, KOMPAS - Islam mengajarkan nilai-nilai yang melahirkan rasa persaudaraan adalah kunci untuk mencapai perdamaian. Maka, sikap menghormati antarumat manusia menjadi penting untuk menjaga perdamaian.
”Dengan semangat Tahun Baru Islam 1440 Hijriah, mari kita beragama dengan benar. Kita harus menghormati semua manusia, apa pun agama dan golongannya. Jangan menjadikan perbedaan sebagai potensi untuk bermusuhan,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Senin (10/9/2018).
Sebagai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama mengajarkan nahdliyin menerapkan Islam sebagai agama kemanusiaan. Helmy mengatakan, setiap manusia harus saling membantu yang lemah, berlaku baik, dan membangun peradaban.
Dalam Forum Tashwirul Afkar dengan tema ”Islam Agama Kemanusiaan” yang diadakan oleh PBNU, Helmy menyampaikan, saat ini sedang terjadi gerakan transnasional yang mencoba memecah persatuan. Ada pihak yang mengajarkan Islam menggunakan ujaran kebencian dan teror.
”Sebenarnya, inilah yang akan menyesatkan dan mengaburkan makna Islam itu sendiri. Maka, untuk menjaga perdamaian dunia, kuncinya adalah ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia). Setiap manusia harus memiliki rasa persaudaraan yang universal agar tidak menimbulkan konflik dan perang di tengah masyarakat,” kata Helmy.
Hal senada disampaikan Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia-Selandia Baru Nadirsyah Hosen. Menurut dia, saat ini dunia bergerak pada politik identitas.
”Ada semacam keakuan dalam agama dan etnik yang menyebabkan timbulnya krisis identitas. Masyarakat seolah tidak tahu siapa dirinya, merasa tidak aman, melihat orang lain dengan pandangan curiga, dan merasa diserang,” kata Nadirsyah.
Ada semacam keakuan dalam agama dan etnik yang menyebabkan timbulnya krisis identitas. Masyarakat seolah tidak tahu siapa dirinya, merasa tidak aman, melihat orang lain dengan pandangan curiga, dan merasa diserang
Kemanusiaan
Dalam hal ini, penting untuk menggali kembali bahwa Islam sebagai agama kemanusiaan. Menurut Nadirsyah, ada tiga pesan langit dalam Al Quran yang bersifat universal dalam menjawab tantangan saat ini. Pertama, orang bertakwa adalah yang paling mulia, bukan karena status sosial atau warna kulit.
”Inilah tonggak Islam sebagai agama kemanusiaan,” kata Nadirsyah.
Kedua, umat Islam harus tetap berlaku adil sekalipun kepada orang yang dibenci. Ketiga, tunaikan amanat kepada yang berhak. Dari ketiga pesan ini, Nadirsyah mengingatkan, Islam adalah rahmat bagi sekalian alam.
”Kita membawa Islam yang rahmatan lil alamin, yaitu membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta,” ujar Nadirsyah.