logo Kompas.id
Politik & HukumKorupsi dan Intoleransi...
Iklan

Korupsi dan Intoleransi Menghambat Demokrasi

Oleh
Hamzirwan Hamid
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/I7kH5oXQNUkowfKixzyp2Fl0mQk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20180601_ENGLISH-PANCASILA_A_web-1.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Umat lintas agama berbincang di patung Garuda Pancasila di Gereja Katedral, Jakarta, saat kumpul menjelang buka bersama lintas agama dengan tema Menguatkan Toleransi, Persaudaraan, dan Solidaritas Kemanusiaan, Jumat (1/6/2018). Berkumpulnya umat lintas agama di saat Hari Lahir Pancasila ini menjadi salah satu bentuk nyata kuatnya kebersamaan lintas iman yang penting menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

JAKARTA, KOMPAS Memasuki 20 tahun pascareformasi, demokrasi di Indonesia masih berjalan di tempat. Pasalnya, ada dua permasalahan yang dinilai berkontribusi pada stagnannya sistem demokrasi yaitu, korupsi dan intoleransi.

“Meski 73 persen warga menyatakan puas terhadap jalannya demokrasi, namun masih ada pemakluman terhadap korupsi. Sebesar 27 persen warga berpendapat, pemberian uang untuk memperlancar urusan dengan pemerintah adalah hal yang wajar,” kata Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi, di Jakarta, Senin (24/9/2018).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000