JAKARTA, KOMPAS – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan memberikan wadah kreativitas bagi para santri milenial melalui Peringatan Hari Santri Nasional. Sebab, generasi santri saat ini adalah salah satu yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Arzeti Bilbina mengatakan, santri milenial merupakan pemuda yang kedepan akan mempimpin bangsa dan negara. Mereka harus diberikan wadah supaya generasi yang terbentuk pada masa depan adalah generasi yang kreatif.
“Misalnya kita nanti akan membuat cerpen dan puisi yang dulu pernah digerakkan. Sekarang ini kan banyak menggunakan gawai. Kreatifitas mereka kadang-kadang tidak terasah,” kata Arzeti
Arzeti menambahkan, Peringatan Hari Santri juga akan dijadikan momentum meningkatkan partisipasi para santri terhadap pemilihan umum (pemilu). Sebab, para santri sebagian besar merupakan generasi milenial.
“Mau tidak mau mereka ada di dalam proses pemilu. Selama ini anggapannya generasi milenial kan anti dengan politik. Mungkin selama ini pemikiran mereka tentang pemilu hanya seputar politik uang, politik yang keras, dan sebagainya,” kata Arzeti.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan, Hari Santri Nasional tersebut tidak akan diklaim sebagai acara dari PKB saja. PKB berkhidmat secara serius untuk memeriahkan dan memperingati Hari Santri Nasional ini dengan kegiatan positif dan menggugah kreativitas santri.
Jazilul menyatakan tidak akan memanfaatkan Hari Santri Nasional untuk menarik suara dari para santri dalam kontestasi pemilu atau pilpres. Menurutnya, hal tersebut akan dibuktikan dengan tidak dibawanya atribut partai politik.
“Kalau Hari Santri ini kami ingin agar santri lebih percaya diri, kreatif, terbuka, punya daya saing. Nah itu. Kalau buat gaet suara nanti tugasnya lembaga pemenangan. Selain itu kami ingin agar mereka memiliki komitmen nasionalisme yang tinggi,” ungkap Jazilul.
Menurut Jazilul, peringatan tersebut secara simbolis akan dilaksanakan oleh PKB pada tanggal 30 September 2018 di Monumen Nasional (Monas). PKB akan mengadakan jalan sehat ala santri mengenakan sarung pada car free day pada 30 September 2018.
“Sebab, simbol dari santri pada masa penjajahan adalah sarung. Hal itu juga membedakan antara pakaian Belanda dengan pribumi. Pada bulan Oktober kami akan adakan jalan sehat sarungan di seluruh Indonesia. Itu satu rangkaian,” kata Jazilul.
Selain itu, beberapa rangkaian acara akan dilakukan PKB dalam Peringatan Hari Santri. Acara tersebut antara lain bersih-bersih 1000 pasar dan masjid, lomba baca kitab kuning, audisi da\'i santri, dan stand up comedy ala santri.
Jumlah kursi
Jazilul mengatakan, saat ini PKB tidak hanya fokus pada upaya pemenangan Jokowi - Ma\'ruf dalam kontestasi Pilpres. PKB juga akan fokus untuk menaikkan jumlah kursi di legislatif. “Targetnya, PKB bisa menjadi pemenang ketiga dalam Pileg,” ungkap Jazilul.
Jazilul mengapresiasi deklarasi dukungan dari putri almarhum Gus Dur, Yenny Wahid kepada Jokowi - Ma\'ruf. Hal tersebut sesuai dengan harapannya agar keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) bersama menyukseskan pasangan Jokowi - Ma\'ruf sebagai presiden dan wakil presiden.
“Secara kuantitatif, warga NU atau yang terasosiasi dengan NU sangat besar. Jadi kami gembira mengenai hasil silaturahmi KH Ma\'ruf Amin ke keluarga Gus Dur,” kata Jazilul.
Silaturahmi KH Ma\'ruf Amin ke Keluarga Gus Dur bukan sebagai silaturahmi struktural melainkan silaturahmi kultural. Dukungan dari Keluarga Gus Dur juga dianggap mempersatukan keluarga besar NU. (FAJAR RAMADHAN)